Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Tak Ada Kabar Evelyn, Polisi Diminta Maksimal Lakukan Pencarian

Kompas.com - 03/06/2016, 14:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Evelyn Tiandy, bocah delapan tahun, yang diculik saat bersama ibunya, sudah lebih dari dua pekan belum ditemukan.

Pihak kepolisian pun diminta agar maksimal melakukan pencarian terhadap bocah kelas II SD tersebut.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihaknya khawatir terjadi sesuatu terhadap Evelyn apabila lama ditemukan.

"Kami berharap kepolisian bekerja terus-menerus untuk melakukan tindakan cepat karena ketakutan saya nanti bisa jadi korban," kata Arist kepada wartawan di kantor Komnas PA, di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (3/6/2016).

(Baca juga: Kepada Sang Ibu, Penculik Evelyn Sempat Mengaku Aparat)

Dalam surat pemberitahuan perkembangan penyidikan dari polisi, lanjut Arist, sampai saat ini belum ada titik terang mengenai keberadaan Evelyn.

Pihak keluarga juga sudah melaporkan kasus ini hingga ke Mabes Polri karena menilai penanganan di Polresta Tangerang berjalan lambat.

Pengacara ibu korban, Didik Siswanto, menyayangkan lambatnya penanganan polisi dalam kasus ini. "Yang kami sayangkan tindakan polisi itu sangat lambat," ujar Didik.

Padahal, kata dia, ada kekhawatiran Evelyn diculik oleh sindikat perdagangan anak.

"Ada kekhawatiran perdagangan anak karena dari proses eksekusinya sangat profesional," ujar Didik.

Sampai hari ini, tidak ada kabar tentang keberadaan Evelyn, termasuk dari penculiknya.

"Belum ada permintaan tebusan atau apa dari penculiknya," kata Didik.

(Baca: Kepada Sang Ibu, Penculik Evelyn Sempat Mengaku Aparat)

Selain melapor ke Polresta Tangerang dan Mabes Polri, keluarga Evelyn mengadukan masalah ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komnas Perempuan. Keluarga berharap agar Evelyn dapat segera ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com