"Pas kejadian, saya yang ambil anak saya langsung. Rita ketemu dengan saya di lokasi," kata Budiman, Jumat malam.
Budiman menyatakan, dialah yang menggendong Evelyn pada saat itu. Namun, ia mengatakan dirinya bukan menculik Evelyn.
Sebaliknya, menurut dia, justru Rita yang telah menyembunyikan Evelyn darinya. Setahun lalu, lanjut Budiman, Rita justru yang membawa Evelyn dari sekolah.
Putrinya itu kemudian dipindahkan ke sekolah lainnya oleh Rita sehingga Budiman tak dapat bertemu lagi dengan anaknya. Ia mengatakan sudah setahun tak bisa bertemu Evelyn.
Padahal, Budiman mengaku telah memenangi hak asuh Evelyn di pengadilan.
"Anak ini sudah dipindah tiga kali sekolah sama ibunya. Tujuan disembunyikan, kenapa mendadak dipindah diam-diam," ujarnya.
Baru pada 17 Mei itu, ia bertemu anaknya di tempat belanja yang dilaporkan jadi tempat penculikan Evelyn. Budiman yang saat itu bersama sopirnya lalu membawa Evelyn.
"Jelas-jelas saya jemput anak saya yang dihilangkan, kenapa menjadi penculikan?" ujarnya.
Oleh karenanya, Budiman mempertanyakan soal tudingan pihak Rita yang menyatakan adanya empat orang tak dikenal yang menculik Evelyn.
Rita sendiri menurut dia mengakui dalam berita acara pemeriksaan (BAP) polisi bahwa yang membawa Evelyn adalah dirinya.
"Itu nomor LP Rita. Isinya bukan diculik sama empat orang enggak dikenal, tetapi (melapor) diculik oleh saya. Dia laporin saya, ayah kandung pemegang hak asuh secara resmi karena culik anak saya sendiri," ujar Budiman.
Bukan penculikan
Polresta Tangerang, yang menangani kasus tersebut, memastikan kasus Evelyn bukan murni penculikan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Komisaris Gunarko mengatakan, masalah yang terjadi ialah persoalan keluarga terkait masalah hak asuh anak.
"Bukan penculikan murni, itu masalah keluarga," kata Gunarko.