Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra: Teman Ahok Banyak "Ngeles"!

Kompas.com - 06/06/2016, 10:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi partai Gerindra, Syarif, menilai para anggota komunitas "Teman Ahok" tak mau mengakui kesalahan yang diperbuat. Pernyataan itu dilontarkannya menanggapi ditahan dan dilarangnya dua anggota Teman Ahok masuk ke Singapura.

Menurut Syarif, sebelum terjadinya peristiwa itu, para anggota Teman Ahok, yang merupakan kelompok relawan yang mendukung Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama maju lewat jalur independen pada Pilka DKI 2017, menyatakan ingin mengadakan pengumpulan KTP warga DKI yang tinggal di Singapura.

"Tapi sekarang mereka membantah disebut akibat kesalahpahaman," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (6/6/2016).

Tak hanya itu, Syarif juga menyayangkan pernyataan anggota Teman Ahok yang menyatakan kedatangan dua rekannya bukan mewakili gerakan Teman Ahok.

"Yang lucu Singgih (Singgih Widyastomo) bilang, kedatangan mereka berdua bukan mewakili undangan resmi institusi Teman Ahok. Tapi undangan personal. Ada-ada saja, sudah kena "OTT" imigrasi masih saja ngeles," kata anggota DPRD DKI Jakarta itu.

Dua anggota Teman Ahok yang dilarang masuk Singapura dan kemudian dideportasi adalah Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang. Keduanya ditahan dan sempat diinterogasi oleh imigrasi setempat tak lama setelah mendarat di Bandara Changi, Sabtu (4/6/2016) siang.

Otoritas Singapura menetapkan Amalia dan Richard sebagai "unwanted person" karena mereka dianggap ingin mengadakan kegiatan politik di negeri tersebut.

Kompas TV Soal "Pengen" Demo, Teman Ahok Minta Maaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com