Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetap Dalami Unsur Pidana dalam Pengambilan Paksa Evelyn

Kompas.com - 06/06/2016, 13:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pihak Polresta Tangerang tetap memproses laporan dari Rita Tjoa soal dugaan penculikan terhadap anaknya, Evelyn Tiandy (8), yang belakangan diketahui dilakukan oleh mantan suami sekaligus ayah kandung Evelyn sendiri, Budiman Tiandy.

Menurut Rita, Evelyn diambil secara paksa dari dirinya saat sedang berada di dekat salah satu minimarket daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada 17 Mei 2016 lalu.

"Kasus tersebut masih dalam pendalaman. Kami akan cari tahu, apakah ada unsur pidananya atau tidak," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang Komisaris Gunarko kepada Kompas.com, Senin (6/6/2016).

Rita melaporkan hal yang dia alami kepada Polresta Tangerang tidak lama setelah penculikan terjadi. Laporan yang sama juga dilayangkan kepada pihak Komisi Nasional Perlindungan Anak.

Meski otak pengambilan paksa itu akhirnya diketahui, yakni ayah kandung Evelyn, menurut Gunarko, laporan Rita akan tetap diproses, mengingat fakta di lapangan menunjukkan bahwa Evelyn dibawa secara paksa oleh beberapa pria suruhan Budiman hingga Rita dihalau dan didorong sampai terjatuh.

"Walaupun itu dilakukan oleh orangtua kandung, sehingga sebenarnya tidak ada unsur pidananya, kami akan tetap dalami kasus ini, mencari tahu apakah ada unsur pidana lainnya atau tidak," tutur Gunarko. (Baca: Polisi: Evelyn Bukan Murni Diculik, melainkan Diambil Ayahnya)

Terhadap masalah hak asuh Evelyn yang diperebutkan Rita dan Budiman, Polresta Tangerang bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepakat menyarankan agar keduanya menempuh jalan mediasi.

Langkah ini didorong agar Evelyn tidak menjadi korban dari masalah yang dialami kedua orangtuanya hingga saat ini.

Rita, yang dihubungi Kompas.com secara terpisah, mengaku bersedia menempuh jalur mediasi. Sementara itu, Budiman belum bisa dimintai tanggapan oleh pewarta terkait hal tersebut. (Baca: Ibu Evelyn Bersedia Ikuti Saran KPAI Selesaikan Masalah dengan Mediasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com