Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Temukan Pewarna Tekstil dalam Hidangan Takjil di Jalan Panjang

Kompas.com - 16/06/2016, 16:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim terpadu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Pemkot Jakarta Barat melakukan uji pengawasan bahan berbahaya dalam hidangan takjil yang dijual di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (16/6/2016).

Berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut, terdapat pewarna tekstil rhodamine B dalam makanan pacar cina.

"Kami telah menemukan jenis takjil, yaitu pacar cina, yang mengandung zat kimia rhodamine B, perwarna tekstil," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat M Zen di Jalan Panjang, Kamis sore.

(Baca juga: Sidak BPOM, Masih Ditemukan Makanan Tidak Sehat)

Pacar cina yang mengandung rhodamine B itu ditemukan dalam hidangan yang dijual dua pedagang makanan takjil.

Petugas dari BPOM, Evi Citraprianti, menjelaskan bahwa rhodamine memiliki efek jangka panjang yang berbahaya.

"Dampaknya jangka panjang. Biasanya nanti mengakibatkan kanker," kata Evi dalam kesempatan yang sama.

Pedagang menggunakan zat pewarna tekstil karena harganya dinilai lebih murah dibandingkan dengan zat pewarna makanan yang memiliki izin BPOM.

"Kalau pewarna makanan bisa Rp 10.000. Kalau pewarna tekstil, harganya cuma Rp 1.000," tutur dia.

(Baca juga: BPOM Optimistis Temuan Pangan Berbahan Berbahaya di DKI Tahun Ini Akan Turun)

Dari segi warna, kata Evi, makanan yang mengandung zat pewarna tekstil biasanya lebih mencolok.

Sementara itu, dari segi rasa, makanan yang menggunakan pewarna tekstil cenderung sulit dibedakan dengan makanan lainnya.

Dari 18 sampel makanan yang diuji, BPOM baru menemukan dua jenis pacar cina yang mengandung rhodamine B.

Sementara itu, sampel lainnya masih dalam tahap pengujian. Saat ini, BPOM masih melakukan pengecekan terhadap sampel-sampel makanan tersebut.

Kompas TV 24 Ribu Makanan Kemasan Kadaluwarsa Beredar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com