Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Komentar soal Terkumpulnya 1 Juta Data KTP untuk Ahok

Kompas.com - 21/06/2016, 06:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP warga DKI Jakarta sebagai syarat mengusung Basuki dan pasangannya, Heru Budi Hartono, ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen. 

Keberhasilan itu mereka rayakan dengan mengadakan acara berbuka puasa bersama di depan Markas Teman Ahok bersama ratusan relawan lainnya pada Minggu (19/6/2016) sore.

Pencapaian satu juta dukungan KTP untuk Ahok dan Heru pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.

Melalui akun Twitter miliknya, Habiburokhman menyampaikan penilaiannya bahwa 1 juta data KTP tersebut hanya klaim sepihak Teman Ahok.

"1) Klaim 1 jt KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu- satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri," ujar Habiburokhman melalui akun Twitter @habiburokhman, Minggu (19/6/2016) malam.

(Baca juga: Ditagih Janji Terjun dari Monas, Habiburokhman "Berkicau" 1 Juta Data KTP Klaim Sepihak)

Keraguan atas 1 juta data KTP yang dikumpulkan Teman Ahok, kata Habiburokhman, juga terlihat dari sikap Basuki yang masih berharap kepada partai politik.

Begitu pun dengan sikap Teman Ahok yang kini melunak dengan partai politik. Hal lain yang membuat Habiburokhman meragukan Teman Ahok adalah langkah kelompok relawan itu yang mengajukan uji materi UU Pilkada.

Pada Februari lalu, Habiburokhman pernah bernazar akan terjun dari puncak Monas jika Teman Ahok mampu kumpulkan 1 juta data KTP.

"12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman melalui akun Twitter miliknya, @habiburokhman, Jumat (16/2/2016) lalu.

Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta yang juga Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, ikut menanggapi terkumpulnya satu juta data KTP tersebut.

Ia memandang, hal itu bukanlah hal yang luar biasa. "Biasa ajalah, Bos," kata Prasetio, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/6/2016).

(Baca juga: Meski Mengapresiasi, Prasetio Edi Sebut 1 Juta Data KTP untuk Ahok Hal yang Biasa)

Namun, ia mengapresiasi perjuangan Teman Ahok yang berhasil mengumpulkan satu juta data KTP.

Hanya saja, menurut dia, data KTP itu belum tentu mencukupi untuk mengusung Ahok melalui jalur perseorangan karena data KTP tersebut harus melalui berbagai verifikasi.

Politikus Partai Demokrat, Hasnaeni Moein atau "Wanita Emas", juga ikut berkomentar tentang capaian Teman Ahok tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com