Namun, setelah dicecar pertanyaan, Dody mengaku pernah meminta data KTP ke PJ posko lainnya.
Dody kemudian berkilah bahwa ia tahu data KTP yang diminta itu sudah pernah disetor ke Posko Pusat Teman Ahok.
"Saya enggak tahu kalau sudah terbang ke sana, ke Pejaten. Semua PJ di Pejaten tidak ada yang riil," ungkap Dody.
Nasib Dody pun tragis. Ia dipecat karena ketahuan memberikan banyak data yang tak valid. Richard pun bernasib demikian.
Ia dipecat karena dianggap memasukkan data tak valid. Richard pun mengakui bahwa ia pernah melakukan kecurangan. "Pernah. Itu terpaksa karena harus kejar target," kata Richard.
Disetir ormas
Sementara itu, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengaku heran dengan gencarnya serangan kepada Teman Ahok setelah mereka mencapai target 1 juta fotokopi KTP dukungan untuk Ahok-Heru.
Menurut dia, secara kebetulan juga, metode pembusukannya dilakukan seolah-olah dari dalam.
"Orang yang pernah bersentuhan dengan kita, tetapi kemudian tersingkir dalam gerakan, tiba-tiba datang dan menggembosi gerakan. Padahal mereka, barisan sakit hati ini, tidak tahu banyak tentang gerakan karena hanya bergabung di awal, ketahuan melanggar, dan tidak tahu perkembangan," tulis Amalia dalam website resmi temanahok.com, Rabu (22/6/2016).
Menurut Amalia, barisan sakit hati itu berhasil menemukan pihak yang berkepentingan yang mau memfasilitasi mereka. Ia pun menyebut para mantan relawan Teman Ahok itu berhasil dipolitisasi.
Lebih jauh lagi, Teman Ahok mengaku kedatangan salah seorang PJ posko sebelum konferensi pers di Cikini berlangsung.
Kepada Teman Ahok, PJ tersebut menyebut ada sebuah gerakan dari ormas untuk mengumpulkan orang yang tersingkir dari organisasi Teman Ahok dan memfasilitasi mereka untuk membuat pertemuan pers.
Kelima orang PJ itu pun dipastikan sudah dikeluarkan oleh Teman Ahok. Bahka, menurut Amalia, tiga dari lima orang tersebut dipecat karena kualitas data yang dihasilkan buruk.
Meskipun demikian, Amalia mengatakan bahwa Teman Ahok tidak akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
(Baca juga: "Teman Ahok" Tidak Akan Perkarakan Lima Mantan Pengumpul Data KTP untuk Ahok)
Menurut Amalia, masyarakat dapat menilai sendiri kualitas informasi yang disampaikan para mantan relawan Teman Ahok itu setelah mengetahui latar belakang dari perbuatan kelima orang tersebut.
"Sebenarnya lebih ke sanksi sosial. Awalnya kami ingin membalas, tetapi ternyata publik sudah lebih dulu membalasnya dengan sanksi sosial," ujar Amalia.
Namun, ia mengatakan, Teman Ahok akan mendukung siapa saja yang ingin memperkarakan kelima orang tersebut secara hukum. Bahkan, Teman Ahok siap memberikan data-data jika dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.