Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Penerima Vaksin Palsu di Jakarta Barat Tak Terdaftar di Dinas Kesehatan

Kompas.com - 15/07/2016, 14:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto menjelaskan klinik Dr. Ade Kurniawan di Rawa Belong, Jakarta Barat, tak terdaftar. Instansinya pun berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Bareskrim Mabes Polri untuk menindak klinik tersebut.

"Untuk klinik Ade tidak terdaftar di bidang yankes (pelayanan kesehatan) kami. Nanti siang kami rembuk dengan Kemenkes dan Bareskrim untuk mencari lokasinya," kata Koesmedi, kepada wartawan, Jumat (15/7/2016).

Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti. Menurut dia, tim dari Dinkes DKI Jakarta sudah menelusuri alamat klinik tersebut. Hasilnya nihil.

Hingga kini, mereka tak menemukan klinik yang menerima vaksin palsu tersebut. Sedangkan untuk izin rumah sakit lainnya, kata dia, kini berada di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta. (Baca: Nama RS Pengguna Vaksin Palsu Diungkap, Masyarakat Diimbau Tak Panik)

Dari data Kemenkes, Rumah Sakit Harapan Bunda di Kramatjati, Jakarta Timur, menerima vaksin palsu. Selain itu, bidan Elly di Ciracas juga diduga menjadi distributor vaksin palsu.

"Rekomendasi dokter dan bidan melalui organisasi profesi. Kalau dia anggota IDI, ya bisa lewat IDI. Setelah rekomendasi keluar, pihak Pemprov DKI nya yang mengeluarkan izin setelah dicek ke lapangan," kata Widiastuti.

Kompas TV Rumah Sakit tahu Keaslian Vaksin- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com