Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Ada Laporan Permainan, Saya Diam Enggak Kira-kira?

Kompas.com - 22/07/2016, 09:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Rasidin Nur yang disebut sebagai tokoh masyarakat di Cengkareng, dikabarkan pernah memberi peringatan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI agar tidak membeli lahan di Cengkareng Barat.

Namun, Dinas Perumahan disebut tidak menggubris peringatan tersebut dan tetap membelinya. Hingga akhirnya pembelian lahan itu menjadi temuan.

Sebab lahan tersebut juga sudah menjadi aset Pemprov DKI. Pemprov DKI disebut membeli lagi lahan miliknya sendiri.

Terkait adanya peringatan dari warga, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dia pasti menindaklanjuti laporan itu.

"Kalau kamu mengadukan ke saya, ada permainan, pasti sudah gua suruh masukin karena langsung di situ saya akan telusuri (lewat) Inspektorat," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (21/7/2016) malam.

Basuki mengatakan, semua warga bebas datang ke Balai Kota DKI untuk mengadukan berbagai masalah. Sudah begitu banyak warga yang dihadapi Basuki tiap paginya.

Basuki yakin dia tidak akan membiarkan kalau ada laporan permainan oknum yang dia dapat dari warga. Jika ada warga yang mengadukan sengketa tanah milik warga sendiri, Basuki akan langsung menghubungkan warga dengan anak buahnya.

Namun, jika aduannya adalah laporan permainan oknum, dia akan langsung menerimanya dan menyuruh Inspektorat DKI memeriksa.

"Pasti gue minta bahan semua lu itu, kita selidikin atau undang lu untuk ditemuin. Benar-benar kita pelajarin, kalau masuk akal, kita temuin sama kepala dinas di depan gue," ujar Ahok.

Anak Rasidin Nur disebut-sebut masuk penjara karena menghalangi pembelian lahan Cengkareng. Terkait itu, Basuki tidak mau percaya begitu saja. Basuki bersikeras bahwa dia pasti akan menindaklanjuti jika ada laporan permainan.

Basuki meminta pihak Rasidin Nur untuk menyerahkan bukti setor surat ketika melaporkan permainan di lahan Cengkareng ke Pemprov DKI.

"Kalau dia sampai permasalahin seperti itu, mana buktinya dia setor surat? Sekarang kamu lihat pola saya, kalau ada laporan permainan gue diem gak kira-kira? Jadi ini mana mungkin," ujar Basuki.

Lahan di Cengkareng Barat itu telah dibeli Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan untuk lokasi pembangunan rumah susun. Transaksinya terjadi pada 2015.

Namun, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), diketahui bahwa lahan itu masih milik Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI. Jika benar demikian adanya, Pemprov DKI telah membeli lahan sendiri dengan harga Rp 648 miliar.

Kompas TV Ahok Beberkan Proses Beli Lahan Cengkareng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com