Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Saya Jadi lewat Jalur Parpol, Saya Jamin PDI-P Pasti Dukung

Kompas.com - 22/07/2016, 10:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengomentari pengerucutan nama bakal cagub dalam penjaringan PDI-P. Basuki mengatakan, hal yang menghalanginya untuk didukung PDI-P adalah niatnya untuk maju melalui jalur independen.

"Kalau PDI-P kan enggak mau dukung (saya) kalau pakai jalur perseorangan," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (21/7/2016) malam.

Basuki atau Ahok mengatakan, kondisinya akan berbeda jika dia mantap memilih jalur partai. Jika demikian, dia menjamin PDI-Perjuangan pasti mendukungnya.

"Kalau saya jadi (lewat) parpol, saya jamin PDI-P pasti dukung," ujar Ahok.

Bahkan, Ahok mengatakan, dia tidak lagi mendaftar dalam penjaringan PDI-P. Dia akan menjadi cagub pilihan melalui jalur prerogratif yang hanya bisa dilakukan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Saya kira enggak pakai daftar mendaftar, itu kan terserah Bu Megawati, kan dia survei, Bu Mega itu prinsipnya lihat hasil survei," ujar Ahok.

Di samping itu, Ahok sendiri juga tidak mau aktif mendaftar cagub di partai politik tertentu termasuk PDI-P. Dia masih terikat komitmen dengan "Teman Ahok" yang sudah mengumpulkan 1 juta KTP.

Ahok mengatakan, keputusan mengenai jalur akan ditentukan oleh Teman Ahok dan partai pendukungnya.

"Makanya saya mau tanya Teman Ahok juga. Masa gue daftar?" ujar Ahok.

DPP PDI-P mengerucutkan enam nama bakal calon gubernur dan akan dilaporkan kepada Megawati. Mereka merupakan para tokoh yang mendaftar penjaringan dan mengikuti fit and proper test di DPP PDI-P.

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mendaftar penjaringan. Sehingga, namanya tidak termasuk dalam bakal calon gubernur PDI-P.

"Tapi setelah itu akan ada proses pemetaan politik. Dari pemetaan politik, mungkin akan ada nama baru yang muncul," kata Hasto.

Adapun pemetaan politik merupakan potensi nama-nama bakal calon gubernur yang diusulkan dari internal partai. DPP harus mendengarkan aspirasi dari ranting, akar rumput, dan pengurus anak cabang (PAC). Kemudian Megawati yang akan memutuskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI.

"Tentu saja pemetaan politik lebih banyak dari mereka yang memiliki hubungan baik dengan PDI-P dan memiliki kesejarahan dengan PDI-P. Itu yang kami lakukan dan juga diusulkan oleh komponen masyarakat ini," kata Hasto.

Kompas TV PDI-P Masih Dukung Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com