Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tidak Pernah Membedakan Jasad yang Disemayamkan, Termasuk Seck Osmane"

Kompas.com - 29/07/2016, 20:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan jasad terpidana mati asal Nigeria, Seck Osmane ke Rumah Duka St Carolus, Jakarta Pusat, tidak dipermasalahkan oleh pihak manajemen St Carolus. Osmane merupakan satu dari empat terpidana mati yang telah dieksekusi di Nusakambangan pada Jumat (29/7/2016) dini hari.

Kepala Rumah Duka St Carolus, Rentje Langkun, mengatakan, saat nama Osmane didaftarkan ke Rumah Duka St Carolus untuk disemayamkan, pihaknya menyambut baik rencana itu. Menurut Rentje, tak ada perbedaan antara Osmane yang berstatus narapidana dengan jenazah lainnya yang berstatus warga biasa.

Rentje menyampaikan, bahwa manajemen rumah duka tidak pernah membedakan jenazah yang disemayamkan selama jasad itu memenuhi syarat-syarat untuk disemayamkan. Syarat itu seperti surat keterangan kematian dar pihak berwenang.

"Kami tahu kalau yang datang itu Osmane (narapidana yang dieksekusi mati), bagi kami tidak ada masalah dan tidak pernah membedakan jasad yang disemayamkan termasuk Osmane. Setiap orang kami perlakukan sama yang penting ada surat kematian, dan Osmane memenuhi itu," ujar Rentje di Rumah Duka St Carolus, Jakarta Pusat.

Rentje menjelaskan, bahwa yang mendaftrakan jasad Osmane adalah yayasan Eklesia, di mana pemiliknya, Karina atau biasa dipanggil Rina, merupakan rohaniawan pendamping Osmane selama di Nusakambangan.

Rentje tidak tahu mengapa rumah dukanya yang dipilih sebagai tempat persemayaman Osmane. Namun, Rumah Duka St Carolus sebelumnya pernah kedatangan jasad Rodrigo Gularte (42), narapidana kasus narkoba yang dieksekusi pada April 2015 karena kepemilikan 6 kilogram kokain. Hingga saat ini, jasad Osmane masih berada di rumah duka.

Rentje belum tahu kapan pihak keluarga akan mengirim jasad Osmane kembali ke Nigeria. Selama belum diputuskan, jasad Osmane akan tetap berada di Rumah Duka St Carolus.

"Sekarang kami tunggu dibawa keluarga mau ke mana, sekarang belum ada keputusan, tapi kami akan rawat jasadnya," ujar Rentje. (Baca: Sebelum Dieksekusi, Seck Osmane Pertanyakan Jawaban atas Grasi yang Diajukannya )

Seck Osmane merupakan satu dari empat terpidana mati kasus narkoba yang dieksekusi di Pelabuhan Wijayapura, Nusakambangan, Jumat dini hari. Tiga terpidana lainnya yang ikut dieksekusi bersama Osmane yaitu Freddy Budiman, Humphrey Ejike, dan Mikae Titus Igweg yang juga berkewarganegaraan Nigeria.

Kompas TV Jenazah Terpidana Seck Osmane Tiba di Carolus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com