Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Fethullah Gulen Chair terhadap Tekanan Pemerintah Turki

Kompas.com - 30/07/2016, 08:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kompas TV Gerakan "Sapu Bersih" Presiden Turki

Ali pun menolak bila kelompok yang diasuhnya selama ini dikaitkan dengan ajaran terorisme.

Gerakan Hizmet yang selama ini sering menjadi kajian FGC, menurut Ali, adalah gerakan yang berasal dari masyarakat, bukan dari suatu pemerintah atau lembaga asing, yang bergerak di bidang pendidikan yang mengajarkan tentang toleransi dan kasih sayang.

Ia pun gusar jika Hizmet disebut sebagai gerakan teroris. (Baca juga: Permintaan Kedubes Turki, UIN Syarif Hidayatullah Stop Kerja Sama dengan "Fethullah Gulen Chair")

"Tekanan politik seperti ini telah mendegradasi kualitas pendidikan yang sudah bertahun-tahun memberikan kontribusi positif bagi masyarakat bahkan suatu bangsa dan negara. Dan bisa saja hal ini akan mematikan proses pendidikan," ujarnya.

Ali menyebutkan, dalam kurun waktu 2009-2016, sebanyak 140 seminar, simposium, atau diskusi telah mereka adakan.

Para ulama, pemuka agama atau akademisi dari Amerika, Australia, Turki, Jepang, Korea, Eropa dan Negara-negara Arab diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Perwakilan dari Indonesia pun kerap disertakan dalam berbagai kegiatan seminar atau simposium sejenis di luar negeri.

Selain itu, FGC juga memberikan kursus bahasa secara gratis untuk bahasa Turki, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Rusia, dan bahasa Belanda.

Lomba membaca buku tiap tahun diadakan, dan pada perayaan Ramadhan, FGC selalu memberikan bantuan sosial bagi anak-anak muda yang butuh kegiatannya disponsori.

"Dan hal ini pun kami tidak meminta budget sedikit pun dari UIN," kata Ali.

Dia berharap tudingan terhadap kelompok dan gerakannya tidak berlangsung berlarut-larut. Apalagi, jika Pemerintah Indonesia sampai harus mengorbankan sekolah-sekolahnya ditutup karena tekanan politik dari Turki.

"Sungguh, fitnah ini tak akan menodai orang-orang yang memiliki hati yang suci. Seorang muslim tidak bisa menjadi teroris, dan teroris tidak akan pernah menjadi muslim," kata Ali.

(Baca juga: Turki Sebut 9 Lembaga Pendidikan di Indonesia Terkait Kelompok Fethullah Gulen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com