Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kemerdekaan Menurut Sandiaga Uno

Kompas.com - 13/08/2016, 09:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia beberapa hari lagi akan memperingati 17 Agustus untuk perayaan kemerdekaannya yang ke 71 tahun.

Apa makna kemerdekaan itu sendiri bagi politisi Gerindra Sandiaga Uno?

Merdeka bagi Sandiaga adalah mampu memenuhi cita-cita pendiri bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan rakyat, dan ikut bergaul di persaingan dan pergaulan bangsa-bangsa internasional.

Sandiaga juga menilai, sudah seharusnya bangsa ini mandiri atau berdikari untuk menentukan tujuannya.

"Mampu untuk menjadi kapten pada kapal kita sendiri, kita tidak dipengaruhi oleh kepentingan yang lain, dan juga mampu melihat bahwa masa depan Indonesia ada di tangan anak muda, itu arti kemerdekaan," kata Sandiaga saat ditemui di sela kunjungannya ke Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (12/8/2016).

Indonesia menurutnya masuk urutan 16 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Khusus untuk Jakarta, Sandiaga berharap Ibu Kota juga punya posisi urutan yang sama dalam hal pengelolaan agar lebih baik.

Namun, dirinya menilai masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Jakarta untuk mencapainya.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Jakarta," ujar politisi Partai Gerindra yang juga calon Gubernur DKI itu.

Pada 17 Agustus mendatang, Sandiaga punya rencana merayakan kemerdekaan dengan para relawan di Senayan. Selain berbagai jenis lomba dan kegiatan akan dilakukannya bersama relawan pada hari kemerdekaan mendatang.

"Kami rencananya kumpul sama para relawan selain acara yang merayakan, ada lomba tembak three poin basket, sama kegiatan olahraga di Senayan mulai jam 07.00 pagi, nanti pakai baju biru," ujar Sandiaga. (Baca: Jika Jadi Gubernur DKI, Sandiaga Uno Akan Gagas "Entrepreneurship Center")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com