Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Sandiaga Mau Demokrasi Santun, Cari Kekurangan Saya...

Kompas.com - 12/08/2016, 19:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan tidak akan membawa isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Dia berjanji bakal berkampanye secara santun.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menantang Sandiaga.

"Saya bilang, kalau Anda mau demokrasi santun, anda (Sandiaga) cari dong apa kekurangan saya," kata Basuki seusai bertemu Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Terlebih, lanjut dia, semua data dalam Pemprov DKI Jakarta sifatnya terbuka atau open data. Sandiaga hanya tinggal mempelajari program-program unggulan Pemprov DKI Jakarta.

"Kemudian Anda tawarkan kepada masyarakat, kalau kamu jadi gubernur, kamu akan lebih hebat bidang apanya dari saya. Itu baru namanya kita kampanye," kata Sandiaga.

Pertemuan Sandiaga dengan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta berlangsung atas inisiatif Sekretaris Daerah Saefullah. Sandiaga hendak melaporkan mengenai harga kebutuhan di pasar tradisional yang belum juga turun sejak Lebaran.

Dalam pertemuan itu, Sandiaga juga mendengarkan keluhan Basuki mengenai oknum di Partai Gerindra yang suka memainkan isu SARA pada Pilkada DKI Jakarta. Sandiaga merupakan calon gubernur yang akan diusung oleh Partai Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, hingga saat ini, dia masih menunggu koalisi parpol.

Sebab, kursi Partai Gerindra di DPRD DKI hanya 15. Sementara, syarat minimal pendaftaran calon gubernur dari parpol membutuhkan 22 kursi di DPRD DKI. Basuki sendiri telah mendapatkan 24 kursi dukungan dari tiga partai, yakni Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. (Baca: Sandiaga: Pak Gubernur Dendam dengan Oknum Partai Gerindra Penyebar Isu SARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com