Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saefullah Ramaikan Bursa Cagub dan Cawagub DKI

Kompas.com - 13/08/2016, 09:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Teka-teki soal niat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 terpecahkan. Sempat malu-malu mengakui niatnya, Saefullah pada Jumat (12/8/2016) kemarin akhirnya buka suara.

Saefullah mengaku memiliki niat untuk menjadi cagub atau cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Bahkan, Saefullah mengaku siap mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) bila dipinang oleh partai politik dengan kursi yang cukup untuk ikut serta dalam Pilkada DKI.

"Kalau didukung cukup partai, saya pikirkan maju," kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta, Jumat.

Niat Saefullah untuk ikut serta pada Pilkada DKI bukan tanpa alasan. Ia mengaku didorong oleh banyak pihak.

"Saya beberapa kali ke lapangan. Kemudian ormas saya, NU (Nahdlatul Ulama), dorongannya bukan keras nih, tapi didorong keras sekali untuk maju," kata Saefullah.

( Baca: Ahok Dukung Saefullah Dampingi Sandiaga Uno pada Pilkada DKI )

Menurutnya, keinginan turut serta dalam Pilkada DKI bukanlah kepentingan pribadi. Jika ia mengedepankan kepentingan pribadi, maka memilih untuk tetap menjadi pegawai negeri sipil (PNS) hingga pensiun.

"Ini demi menyikapi dorongan tadi, kepentingan masyarakat, agar bisa lebih baik Jakarta. Saya siap berdampingan dengan pasangan yang ditentukan oleh partai," ucap Saefullah.

Namun, Niat Saefullah untuk maju belum disampaikan secara langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Saefullah baru berbicara dengan Ahok bahwa dirinya didorong beberapa pihak untuk maju Pilkada DKI. Dalam pembicaraan dengan Ahok, Saefullah pun dititipkan pesan.

"Saat tempo hari, saya bilang, 'Pak (Gubernur), saya ditarik-tarik, didorong-dorong'. Dia bilang, 'Ya ikutin aja. Sepanjang lapangannya rata, ya boleh saja'," kata Saefullah.

Saefullah menjelaskan, lapangan rata itu adalah pertarungan adil saat Pilkada DKI Jakarta. Ia pun berjanji akan menjunjung tinggi demokrasi.

Meski sudah ada niat maju, hingga kini belum ada satu pun partai politik yang meminang Saefullah untuk maku dalam Pilkada DKI Jakarta.

Kompas TV 7 Parpol Bentuk "Koalisi Kekeluargaan" Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com