Ada kerugian yang dialami dalam memperjuangkan hajat hidup untuk mencari penghasilan yang layak, biaya hidup seperti transportasi untuk bekerja, keselamatan dan rasa aman serta keterhubungan dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial.
Maka, mempertimbangkan realitas-realitas terdalam dari pengelolaan Kota Jakarta yang melampaui gambaran permukaan tersebut, angka-angka survei tentang kepuasan warga dan popularitas Ahok adalah potret yang rentan.
Bagi para pendukung utama Ahok dari kalangan kelas menengah kepuasan terhadap pemimpinnya terbangun dari penerimaan minimal ketika tidak ada figur lain yang dianggap melebihi kepemimpinannya.
Sementara di kalangan kelas menengah ke bawah kebijakan Ahok yang mencederai mereka membuat mereka semakin tereksklusi dari pengelolaan negara. Sesuatu yang memunculkan potensi kemarahan.
Pada akhirnya mari kita mendengar salah satu kalimat sakti dari Bung Karno,” Tuhan bersemayam di gubuknya orang miskin!”
Pesan ini tentunya hanya akan didengarkan oleh kekuatan politik yang akan menjadi pewaris dari suara hati Pemimpin Besar Revolusi, demi kaum Marhaen, demi orang miskin dan wong cilik, demi seluruh rakyat Jakarta dan tentunya Indonesia!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.