Petahana, kata Hasto, akan selalu mendapatkan tempat prioritas. "DPP PDI-P partai memiliki mekanisme kelembagaan, bahwa gubernur dan wagub yang menjabat, yang mendapat dukungan dari PDI-P, tentu mendapat prioritas," ujar dia.
Sesuai dengan peraturan partai, DPP PDI-P akan melakukan evaluasi dan membuat parameter bagi para pasangan petahana yang pernah diusung PDI-P.
Menurut Hasto, hal tersebut dilakukan terhadap Ahok dan Djarot dalam proses pencarian bakal calon kepala daerah.
Sementara itu, Djarot juga mengakui ada indikasi kuat bahwa Ahok dan dia akan diusung kembali dalam Pilkada DKI 2017.
Terkait kinerja yang akan dievaluasi DPP PDI-P, Djarot pun merasa sudah berkinerja baik dengan Ahok sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengusung mereka berdua.
Menunggu rekomendasi
Meskipun sinyal dukungan PDI-P kepada Ahok dan Djarot sudah begitu kuat, PDI-P belum resmi menyatakan keputusannya.
Hasto menegaskan belum ada satu pun yang ditunjuk sebagai cagub dan cawagub DKI oleh PDI-P. Mekanisme partai, kata dia, masih terus berjalan.
Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, keputusan resmi ditandai dengan adanya rekomendasi tertulis dari DPP.
"Keputusan akan diambil pada momentum yang tepat dan ditandai dengan legalitas dokumen tentang rekomendasi calon," ujar Andreas.
(Baca juga: Pertemuan di DPP PDI-P atas Inisiatif Ahok dan Djarot)
Pada Kamis (18/8/2016), DPP PDI-P menggelar rapat tertutup di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro.
Meski demikian, Hasto membantah bahwa rapat tersebut digelar karena adanya pertemuan dengan Ahok pada hari sebelumnya.
Menurut Hasto, rapat tersebut hanya rapat rutin biasa. Kamis malam, isu mengenai deklarasi pengusungan Ahok dan Djarot di DPP PDI-P santer terdengar.
Rekomendasi tertulis dari PDI-P pun ditunggu-tunggu pada malam itu. Namun, tidak ada keputusan yang disampaikan PDI-P kepada awak media.
(Baca juga: Hasto: Ruang Komunikasi Semakin Baik Setelah Ahok Datang ke Kantor DPP PDI-P)
Pada pertemuan terakhir dengan awak media Kamis malam, Hasto memastikan keputusan memang belum akan diumumkan. Ia pun meminta semua pihak untuk bersabar.
"Kami pastikan jika kputusan belum bisa kita ambil hari ini terhadap DKI karena DKI puncak setelah kita menentukan daerah-daerah lain yang ikut Pilkada serentak," ujar Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.