Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Lanjutan Kasus Kopi Sianida, Mendengarkan Keterangan Ahli yang Tertunda

Kompas.com - 25/08/2016, 05:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (25/8/2016) pagi.

Live Streaming sidang lanjutan pada Kamis (25/8/2016): https://youtu.be/8fKPHcKdPOc 

Dalam sidang ke-14 ini, saksi dari jaksa penuntut umum, I Made Agus Gelgel Wirasuta, akan dihadirkan setelah kesempatannya bersaksi sempat tertunda pada sidang sebelumnya, Kamis (18/8/2016) lalu. Made merupakan seorang ahli toksikologi forensik.

Kesaksian Made ditunda karena terdakwa Jessica Kumala Wongso mengaku sakit dan tidak dapat mengikuti persidangan pada Kamis lalu.

"Nanti yang bersaksi masih Pak Made, infonya yang saya dapat baru itu, satu saksi dari JPU," kata salah satu kuasa hukum Jessica, Hidayat Bostam, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis pagi.

Pada sidang sebelumnya, ada dua saksi ahli yang telah dihadirkan oleh penuntut umum, yakni Made dan psikiater forensik Natalia Widiasih Raharjanti. Natalia sempat memberikan keterangan di hadapan majelis hakim terkait kasus ini, namun saat tiba giliran Made, Jessica mengeluh sakit dan sidang ditunda sepekan.

Sembari memutuskan menunda jadwal persidangan, Ketua Majelis Hakim Kisworo mempersilakan penuntut umum untuk menghadirkan saksi ahli lain dalam rangka mengefektifkan waktu persidangan.

Sebelumnya, penuntut umum keberatan bila sidang ditunda sepekan. Dasar keberatannya karena masih ada banyak saksi ahli yang mau dihadirkan di persidangan. Sementara, waktu yang diberikan majelis hakim kepada penuntut umum untuk mendengarkan keterangan saksi hanya sampai akhir bulan Agustus 2016.

Penuntut umum juga sempat mengajukan perpanjangan waktu hingga pekan pertama atau kedua September. Namun, majelis hakim kembali mengingatkan batas akhir putusan harus dibacakan pada 21 Oktober.

Dari diskusi tersebut, tercapai sebuah kesepakatan di mana tim kuasa hukum Jessica mendapat waktu enam kali persidangan untuk menghadirkan saksi meringankan selama bulan September. Sedangkan bagi penuntut umum, diberi waktu empat persidangan lagi untuk menghadirkan semua saksi ahli hingga 1 September. (Baca: Menurunnya Kondisi Kesehatan Jessica dan Jadwal Persidangan yang Berubah)

Setelah semua saksi memberi keterangan, majelis memberi waktu untuk agenda tuntutan satu pekan, pleidoi satu pekan, dan replik tiga hari, hingga putusan. Hidayat menuturkan, untuk sidang hari ini, Jessica mengaku siap dan sudah dalam kondisi sehat. Batuk serta sakit tenggorokan yang Jessica alami sudah sembuh.

Sidang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB. Khalayak akan kembali menyaksikan, apa saja keterangan dan fakta baru dari saksi ahli toksikologi forensik maupun ahli lain yang belum disebutkan oleh penuntut umum.

Kompas TV Besok Sidang Jessica Berencana Hadirkan Polisi Australia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com