Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejalan Kaki Bertaruh Nyawa di Jalan Margonda

Kompas.com - 27/08/2016, 16:00 WIB

Fevi Silvia (18), seorang mahasiswa baru Universitas Indonesia, meregang nyawa setelah menyeberangi Jalan Margonda Raya, Kota Depok. Ia mengalami benturan keras pada kepala setelah tertabrak sepeda motor saat menyeberang jalan.

Peristiwa naas itu terjadi pada Minggu (14/8/2106), sekitar pukul 13.30. Waktu itu, Fevi, yang tengah mengikuti orientasi mahasiswa baru, hendak kembali ke tempat kosnya dengan menyeberangi Jalan Margonda di depan Kampus Universitas Gunadarma.

Saat menyeberang, tiba-tiba datang sepeda motor dengan kecepatan tinggi yang kemudian menabraknya hingga kepalanya terbentur dan mengalami pendarahan.

Fevi sempat dioperasi, tetapi kemudian koma dan akhirnya meninggal dunia pada 21 Agustus.

Jumat (26/8/2016), situasi Jalan Margonda lebih kurang sama ketika peristiwa itu terjadi. Hampir setiap menit selalu ada orang menyeberang jalan. Selain ramai oleh mahasiswa, kawasan itu juga selalu ramai oleh para penumpang kereta api dari dan menuju Stasiun Pondok Cina.

Sekitar 500 meter dari lokasi kejadian itu terdapat sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO). Karena jarak yang jauh, juga tangga jembatan yang curam dan lantai yang licin, banyak orang memilih langsung menyeberangi jalan. Apalagi tersedia ruang selebar 2 meter di antara pagar di median jalan, yang memungkinkan orang untuk melintas langsung meski tak ada penanda zebra cross.

Di kawasan itu pula, salah satu sisi jalan tidak dilengkapi trotoar. Deretan rumah toko (ruko) berdiri sangat dekat dengan jalan raya. Kalaupun ada ruang tersedia justru dipenuhi mobil dan sepeda motor yang parkir. Para pejalan kaki pun harus berjalan di tepi jalan dengan risiko bisa ditabrak mobil dan motor yang melintas.

Rawan kecelakaan

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Depok Komisaris Sutomo mengakui kawasan itu memang rawan kecelakaan.

"Sering sekali kejadian pejalan kaki tertabrak di sana. Tetapi, kebanyakan diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.

Sutomo mengatakan, minimnya infrastruktur membuat pejalan kaki rentan menjadi korban kecelakaan di sejumlah lokasi. Sejak Januari hingga Agustus 2016, di Depok terjadi 37 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki sebagai korban. Jumlah korban mencapai 46 orang, dua di antaranya meninggal, 37 luka berat, dan sisanya luka ringan.

"Selain itu, memang perilaku berkendara kebanyakan orang belum menghormati pejalan kaki. Apalagi kalau sudah diburu-buru waktu, semua orang tergesa-gesa, tidak lagi peduli sekitarnya," ujar Sutomo.

Kepala Dinas Perhubungan Depok Gandara Budiana mengakui jumlah JPO di Jalan Margonda masih minim. Saat ini baru ada empat JPO ditambah tiga titik zebra cross di jalan sepanjang 4,9 kilometer itu.

"Kami memang sudah berencana membuat jembatan penyeberangan di depan Kampus Gunadarma itu karena memang sangat ramai. Pembangunan direncanakan 2017," kata Gandara.

Alfred Sitorus dari komunitas Koalisi Pejalan Kaki mengungkapkan, peristiwa meninggalnya Fevi itu merupakan gambaran buruknya fasilitas publik yang disediakan pemerintah untuk pejalan kaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com