JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan, setelah mengevaluasi hasil uji coba sistem ganjil-genap di jalan-jalan protokol, terjadi peningkatan kepadatan lalu lintas di beberapa jalur alternatif.
"Kemarin juga kita salah satu yang kita lakukan survei. Memang di jalan-jalan alternatif itu mengalami peningkatan, ada yang 4 persen, 3 persen. Tapi ada juga penurunan," ujar Andri di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).
Oleh karena itu, Andri tidak hanya menugaskan anggotanya untuk berjaga di kawasan ganjil-genap yang mulai hari ini diberlakukan penindakan. Dia juga meminta anggotanya untuk menjaga arus lalu lintas di jalur-jalur alternatif yang mengalami kepadatan arus lalu lintas.
"Dengan dibantu Ditlantas Polda Metro Jaya, sudah memetakan titik-titik mana saja yang menjadi spot kemacetan dan akan kita tempatkan pasukan untuk mengatur lalu lintas," kata dia.
Selain itu, Andri juga menugaskan Suku Dinas Perhubungan di masing-masing wilayah Ibu Kota untuk menjaga titik-titik kemacetan dan melakukan sterilisasi jalur khusus transjakarta.
"Di luar kawasan ganjil-genap, seluruh anggota sudin wilayah menjaga titik-titik kemacetan. Jangan segan-segan melakukan penindakan apabila ada angkot yang ngetem, parkir liar. Ini yang menyebabkan laju kendaraan terhambat," ucap Andri.
Dia pun menyebutkan beberapa kawasan yang sering terjadi kemacetan, seperti Tanah Abang, Roxy, dan Dukuh Atas di Jakarta Pusat, Kawasan Kota Tua di Jakarta Barat, Kawasan Pasar Rebo di Jakarta Timur, Jalan RP Soeroso di Jakarta Utara, serta Pasar Minggu dan Lebak Bulus di Jakarta Selatan.
"Pokoknya steril, tidak ada lagi pengeteman karena transportasi terhubung satu dan lainnya," tuturnya.