Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Penghuni Rusun Marunda yang Menunggak Sewa Rp 42 Juta"

Kompas.com - 31/08/2016, 14:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UPT Rusun Marunda Murni Sianturi menyampaikan, pihaknya telah melakukan pemutusan arus listrik terhadap 150 unit hunian di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Pemutusan arus listrik itu, kata Murni, karena kepala keluarga (KK) yang menghuni unit tersebut menunggak membayar listrik. Bahkan, ada yang menunggak sejak 2008.

"Mereka enggak mau bayar, akhirnya kami putus listriknya. Rata-rata semua jadi bayar," ujar Murni saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Rabu (31/8/2016).

(Baca juga: Pihak Rusun Marunda Tunggu Kepastian Kesediaan 53 KK Rawajati Direlokasi )

Murni mengatakan, akibat menunggak sewa rusun sejak 2008, ada warga yang harus membayar sewa sebesar Rp 42 juta.

Besarnya tunggakan yang harus dibayarkan juga karena adanya denda sebesar 2 persen per bulan.

Murni mengatakan, warga tidak membayar sewa rusun karena terlena tidak ada satu pun pihak pengelola yang menagih biaya sewa.

"Keenakan mereka, itu omongan warga selama ini," ujar Murni.

Untuk itu, pihak pengelola memberikan keringanan pembayaran berupa cicilan yang harus dibayar tiap bulannya. Jumlah cicilan ini tergantung kesepakatan antara pengelola dan warga rusun.

(Baca juga: Ahok Anggap Warga Rawajati Manja karena Enggan Pindah ke Rusunawa Marunda)

Namun, warga diminta menandatangi surat perjanjian untuk membayar lunas semua tunggakan.

Pemutusan listrik juga dilakukan untuk menghindari kecemburuan warga yang rajin membayar uang sewa tiap bulannya.

"Di sini iri-irian juga , 'Kami bayar tapi yang lain enggak bayar kok tinggal di rusun? Akhirnya kami putus. Besok-besok kalau masih nunggak juga, kami akan putus air nya," ujar Murni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com