Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Penghuni Rusun Marunda yang Tunggak Sewa hingga Jutaan Rupiah?

Kompas.com - 08/09/2016, 13:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ratusan kepala keluarga (KK) di Rusun Marunda, Jakarta Utara, menunggak sewa rusun. Bahkan, ada warga rusun yang menunggak sewa hingga Rp 42 juta. Pengelola rusun lantas memutus listrik ratusan unit rusun tersebut.

Salah satu penghuni rusun, Ema, mengatakan sudah hampir tiga bulan dirinya belum membayar sewa unit rusun. Ema mengaku ekonomi keluarganya sedang sulit sehingga tak ada biaya untuk membayar sewa unit rusun.

Sambil menangis, ibu satu anak itu mengatakan bahwa sejak digusur dari rumahnya di daerah Ancol, Jakarta Utara, ia dan suaminya harus berusaha lebih keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebelum digusur, Ema dan suaminya berjualan perlengkapan dapur. Penghasilan dari usahanya itu menurutnya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk menyekolahkan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Kalau dulu lumayan lah mas, untuk hidup sehari-hari, cukup. Sekarang ekonomi saya naik turun," ujar Ema kepada Kompas.com, di Rusun Marunda, Kamis (8/9/2016).

(Baca: "Ada Penghuni Rusun Marunda yang Menunggak Sewa Rp 42 Juta")

Untuk menghidupi keluarga, suami Ema saat ini membuka usaha kedai kopi kecil-kecilan di dekat kawasan rumahnya yang digusur. Sedangkan Ema menjadi ibu rumah tangga.

Meski enggan menjelaskan pendapatan suaminya, Ema menyebut kalau penghasilannya terbilang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari apalagi membayar biaya sewa rusun.

"Kalau gitu tunggu (listrik) diputus aja deh, nanti buat surat perjanjian," ujar Ema.

Senada dengan Ema, seorang penghuni rusun yang enggan disebut namanya juga mengaku sulitnya mencari nafkah setelah tinggal di rusun Marunda. Penghuni itu telah tinggal di rusun selama satu tahun.

Sebelumnya, penghuni itu membuka rumah makan. Usaha yang sudah berjalan belasan tahun itu terpaksa terhenti karena lahannya ditertibkan Pemprov DKI.

Saat ini, suaminya bekerja serabutan, kadang menjadi buruh, kadang bekerja di proyek-proyek pembangunan.

"Mau usaha juga susah mas, tapi syukuri aja deh," ujar penghuni itu.

Lain halnya dengan Hasanah, petugas cleaning service itu mengaku sampai saat ini tak pernah sekalipun menunggak sewa unit rusun. Hasanah yang merupakan warga gusuran Kalibaru telah tinggal di rusun Marunda selama enam tahun.

Hasanah mengatakan, tiap bulan dia rutin membayar sewa rusunnya sebesar Rp 340.000. Biaya untuk membayar sewa rusun berasal dari penghasilannya yang mencapai Rp 3.1 juta per bulan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com