Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Mana yang Menolak Kehadiran Ahok?

Kompas.com - 11/09/2016, 07:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa ancaman aksi penolakan dikeluarkan ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menghadiri suatu acara di wilayah Jakarta.

Contohnya ialah ketika Ahok (sapaan Basuki) ingin meresmikan RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Beberapa hari sebelum peresmian, beredar kabar penolakan dari warga atas kehadiran Ahok.

Koordinator Forum Kecamatan Jatinegara sekaligus Ketua RW 02 Bali Mester H Anas menyerukan gerakan aksi penolakan terhadap kehadiran Ahok, salah satunya karena kerap menggusur.

Warga RW 05 Cibesel diajak berkumpul di Lapangan Parkir TPU Kebon Nanas untuk melakukan aksi. Ketika itu, ratusan personel TNI, Polri, dan juga Dishubtrans DKI ikut mengawal jalannya acara.

Ancaman serupa muncul lagi ketika Ahok akan meresmikan Pasar Kampung Duri, Jumat (9/9/2016) lalu. Peresmian pasar kecil itu dijaga oleh polisi bersenjata lengkap dari Gegana. Alasannya sama, ada aksi unjuk rasa yang menolak kehadiran Ahok.

Warga mana yang menolak?

Namun, kenyataannya tidak ada satu pun warga yang ikut aksi penolakan di Rusunawa Cibesel. Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu, menyebut rencana aksi tersebut sedianya diikuti lebih dari 500 orang.

Namun, ia menyatakan aksi itu sebenarnya undangan terbuka sehingga bergantung massa yang hadir.

Faktanya, sampai Ahok selesai meresmikan RPTRA, tidak ada warga yang datang ke lokasi rencana titik kumpul aksi, hanya Anas sendiri.

Meski demikian, ia menilai aksi tersebut batal bukan karena tidak ada massa di lokasi titik kumpul.

Sebab, ia mengklaim sekelompok anggota FPI dan aktivis Ratna Sarumpaet dan rekan-rekannya di forum tersebut telah hadir, tetapi terpencar di peresmian RPTRA Cibesel.

Oleh karena itu, ia menganggap rencana aksi itu sudah menjadi shock therapy bagi Ahok.

"Aksi ini juga walaupun tidak ada, tetapi kita berikan shock therapy, pelajaran, khususnya untuk DKI 1 (Ahok) bahwa warga DKI dalam hal ini warga Jakarta Timur tidak suka dengan kepemimpinan beliau," ujar Anas.

Baca juga: Aksi Tolak Ahok yang Gagal di Cibesel Disebut sebagai "Shock Therapy"

Sementara itu, aksi demo penolakan terhadap Ahok di Pasar Kampung Duri memang benar-benar terjadi. Aksi itu diikuti oleh belasan orang yang membentangkan kertas karton yang sudah mereka tulis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com