Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Kaget Warga DKI yang Digusur Tak Dapat Ganti Rugi

Kompas.com - 16/09/2016, 18:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon meninjau Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016). Kunjungan tersebut dilakukan sebagai respons dari pengaduan aktivis Ratna Sarumpaet bersama beberapa warga Jakarta kepada Fadli, Kamis (15/9/2016) kemarin.

Sempat berdialog dengan warga yang pernah tinggal di kawasan Pasar Ikan, Fadli mengaku kaget bahwa Pemerintah DKI Jakarta tak memberikan biaya ganti rugi usai melakukan penggusuran kediaman mereka.

"Saya cukup kaget ternyata banyak korban (penggusuran) tidak dapat ganti rugi sama sekali. Padahal itu janji-janji waktu mau jadi Gubernur-Wakil Gubernur," kata Fadli di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Jumat sore.

Fadli pun meminta agar warga rusun dibebaskan dari biaya sewa unit hingga mereka mendapat unit yang layak huni. Warga rusun menganggap mereka belum ditempatkan di unit yang layak huni, sebab Blok A ditujukan bagi penghuni yang masih lajang, bukan keluarga.

(Baca: Datangi Rusun Rawa Bebek, Fadli Zon Tinjau Lokasi Balita Jatuh)

Kini, mereka dibebani uang sewa sebesar Rp 300.000 per unit. Warga rusun pun meminta agar mereka tak ditarik iuran hingga mereka dipindahkan ke hunian yang layak.

"Bagi mereka tidak dapat ganti rugi, rusun ini harusnya diberikan kepada mereka gratis," kata dia.

Fadli pun menyayangkan karena beberapa warga di rusun tersebut mengeluhkan pada waktu penggusuran tak sempat mengumpulkan harta benda mereka.

Fadli juga berkunjung ke salah satu unit di lantai 4, yaitu unit milik keluarga Muhammad Ilham Ilmi, anak berusia tiga tahun yang jatuh dari lantai 4 rusun, Jumat (2/9/2016) sore.

Di kamar berukuran 4x6 meter persegi tersebut, Fadli beserta beberapa orang rombongannya didampingi Ratna Sarumpaet dan Kepala Unit Pengelola Rusun Rawa Bebek, Darnawati Sembiring berbincang dengan keluarga Ilham. Nenek Ilham mengeluhkan tentang unit yang tak layak huni hingga biaya yang dibebani.

(Baca: Ratna Sarumpaet Adukan Ahok ke Pimpinan DPR)

"Air per-kubik Rp 5.500. Dari masih air tanah sudah kena bayar. Dulu (di Pasar Ikan) enggak sampai Rp 2.000," keluhnya.

Ia juga mengeluhkan soal penggusuran yang dilakukan Pemda DKI. Tak ada dialog yang dilakukan, bahkan mereka mengaku tak sempat mengumpulkan barang mereka.

"Surat penggusuran saja belum, yang garuk sudah siap. Polisi pakai sejata. Orang sudah trauma duluan. Ganti rugi sama sekali enggak ada," kata dia.

Kompas TV Tolak Relokasi, Nelayan Bertahan di Tenda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com