Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Sebut Banyak Parpol Menyesal Dukung Ahok

Kompas.com - 18/09/2016, 21:41 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan, banyak partai politik yang menyesal mendukung gubernur petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama. Namun, dia tidak menjelaskan parpol apa saja yang dimaksud.

"Banyak yang tadinya dukung awal tiba-tiba menyesal kecepatan mendukungnya. Karena partai-partai ini kan ingin mendukung calon yang menaik popularitas dan elektabilitasnya," ujar Rizal di kediamannya, Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2016).

Baca juga: Survei Manilka: Elektabilitas Ahok Menurun

Rizal menyebut kondisi itu tak terjadi pada Ahok. Dia menilai, saat ini elektabilitas Ahok mulai merosot. Sementara itu, parpol biasanya ingin mengusung calon yang elektabilitasnya terus meningkat sehingga berdampak positif juga pada parpol tersebut.

"Jadi memang (elektabilitas) petahana masih tinggi, tapi dalam proses merosot. Maaf kata, dalam proses down-lah," kata dia.

Rizal menuturkan, elektabilitas Ahok yang semula sekitar 60 persen telah menurun menjadi 40 persen. Dia menyatakan kondisi tersebut berbahaya karena batas aman elektabilitas petahana yakni 60 persen.

Rizal pun yakin parpol-parpol lain yang tidak mengusung Ahok akan memilih calon lain yang dapat mengalahkan petahana pada Pilkada DKI 2017.

"Saya sangat optimis partai-partai akan sangat teliti memilih calon yang bisa mengalahkan petahana. Karena kalau asal-asalan, sama saja dia akan nyesel sendiri. Kartu bagus, hilang begitu," ucap Rizal.

Hingga saat ini, Rizal belum mengumumkan akan maju atau tidak dalam pertarungan Pilkada 2017 nanti. Dia mengaku sudah banyak melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol.

"Sebulan terakhir kami sudah bicara dengan beberapa ketua umum partai, dengan DPP, DPW DKI. Secara umum, dari sejumlah partai yang kami temui, ada keinginan yang sangat besar agar supaya mengalahkan incumbent (petahana)," tuturnya.

Rizal enggak menjelaskan hasil pertemuannya dengan sejumlah petinggi parpol. Dia hanya menyatakan parpol-parpol tersebut memberikan respons positif.

"Responsnya sangat positif, tapi kan politik itu adalah the art of imposibilities, mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin dan dalam konteks Indonesia sangat dinamis, akan ditentukan pada saat injury time," sebut Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com