Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kisahkan bahwa Anak Buahnya Dulu Ragu Dia Bisa Tertibkan Waduk Pluit

Kompas.com - 29/09/2016, 10:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Normalisasi Wafuk Pluit di Jakarta Utara merupakan program antisipasi banjir yang pertama kali dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Banjir besar yang melanda Jakarta tahun 2013 membuat Jokowi-Ahok berpikir untuk segera menormalisasi Waduk Pluit.

Saat itu, kondisi di sekitar Waduk Pluit dipenuhi permukiman liar. Tak sedikit bedeng liar yang berdiri di atas Waduk Pluit.

Ahok, yang saat itu menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta Bambang Sugiyono (menjabat Wali Kota Jakarta Utara, kini menjadi Asisten Sekda bidang Pemerintahan) untuk menertibkan permukiman liar di sekitar Waduk Pluit.

"Pak Bambang dulu saya panggil pas masih jadi Wali Kota Jakarta Utara. 'Kok Waduk Pluit dibiarkan berantakan?'. Pak Bambang jawab, 'Aduh Pak, kami dikasih Rp 200 miliar saja enggak sanggup bebasin (lahan Waduk Pluit). Ada 17 ribu rumah ilegal di sana'," kata Ahok saat menceritakan hal itu di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Kompas.com/David Oliver Purba Fasilitas umum di taman Waduk Pluit, Jakarta Utara sering dirusak pengunjung. Sejumlah tempat sampah dan peralatan kesehatan rusak, Jumat (16/9/2016)
Tak hanya Bambang, Ahok juga memanggil Sarwo Handayani, saat itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta. Ahok menyebut Sarwo atau Yani menyangsikan dirinya mampu memberesi Waduk Pluit.

"Terus Bu Yani bilang apa? Dia bilang begini, 'Bapak kalau bisa beresin Waduk Pluit, wah Bapak top banget deh, Pak. Sudah berapa gubernur enggak bisa beresin waduk pluit, Pak'," kata Ahok menirukan ucapan Yani.

Pada akhirnya, Waduk Pluit dapat berubah. Warga sekitar Waduk Pluit direlokasi ke Rusun Marunda dan Muara Baru di Jakarta Utara. Proyek normalisasi Waduk Pluit dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo.

Waduk Pluit yang tadinya dipenuhi eceng gondok dan rumah kumuh, sekarang menjadi ruang terbuka hijau. Warga menjadikan Waduk Pluit sebagai destinasi baru berwisata.

"Saya kan disumpah untuk normalisasi sungai. Kami beresin (Waduk Pluit) kenapa? Karena itu tadi, kami tidak peduli jabatan atau popularitas. Saya enggak peduli," kata Ahok.

Kompas TV Seperti Apa Sosok Pendamping Ahok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com