Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di KPK, Buruh dan Polisi Joget Dangdut

Kompas.com - 29/09/2016, 18:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demo para buruh di gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, diselingi aksi dangdutan. Tak hanya buruh yang berjoget, polisi pun ikut berdendang di bawah alunan lagu dangdut.

Pantauan Kompas.com, Kamis (29/9/2016) pukul 17.00 buruh berjoget mengikuti alunan musik yang disetel dari mobil berpengeras suara. Suasana lebih terlihat menghibur karena sejumlah polwan dan buruh wanita berjoget bersama di depan gedung baru KPK.

Suasana lebih cair dibanding aksi demo pada umumnya yang terkesan tegang karena massa berhadap-hadapan dengan aparat. Di demo sore ini, aksi buruh dan polwan ini justru menghibur dan menarik perhatian buruh lainnya.

Sambil membentuk lingkaran, buruh perempuan dan polwan berjoget. Sesekali buruh pria juga ikut. Beberapa lagu dangdut diputar, salah satunya 'Aku Mah Apa, Atuh'. Adapula lagu berirama disco dan lainnya.

Buruh pria lainnya tampak berada di antara lingkaran tersebut sambil menonton. Sementara itu, di dalam lima perwakilan buruh menemui pejabat KPK.

Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menyatakan, lima perwakilan akan menemui pejabat KPK untuk menanyakan dua hal.

Pertama mengenai Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Hal kedua, yakni menanyakan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras yang dinilai berkaitan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Rusdi berpandangan kasus itu janggal.

Salah satunya pembayaran yang dilakukan pihak Pemprov DKI untuk membeli lahan itu pada malam hari.

"Kami tidak ingin gubernur Jakarta adalah gubernur yang korup," ujar Rusdi. (Baca: Cerita Buruh Perempuan yang Rela Panas-panasan Ikut Demo)

Para perwakilan buruh pun sudah masuk menemui pejabat KPK. Belum diketahui pejabat siapa dari KPK yang menerima lima perwakilan buruh ini. Sementara massa buruh lain menunggu di luar dengan pengawalan aparat gabungan.

Kompas TV Buruh Unjuk Rasa Tolak Upah Murah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com