JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris tim pemenangan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Syarif, menyampaikan bahwa Sandiaga akan mendapat gelar profesor. Kabar tersebut langsung diklarifikasi oleh Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, dia tidak diberikan gelar profesor oleh George Washington University, Amerika Serikat. Ia hanya diberi penghargaan karena telah melakukan penelitian di bidang kewirausahawan.
"Saya mau klarifikasi, saya mendapat surat dari George Washington University yang memberikan distinguished research professor in residence. Sebetulnya, ini untuk menghargai kontribusi terhadap penelitian di bidang kewirausahawan. Jadi, bukan profesor," ujar Sandiaga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016).
Pria yang akrab disapa Sandi ini mengungkapkan, George Washington University merupakan tempat ia menimba ilmu. Sementara itu, saat ini Sandi mengaku studi S-3-nya belum selesai dan baru selesai pada tahun 2018.
"Agak malu-maluin juga sih, belum doktor sudah diberikan titel (gelar) seperti itu. Saya sebetulnya mau diem-diem aja tapi kebetulan kemarin Pak Syarif sudah bicara. Jadi, saya di sini mau klarifikasi. Jadi, jangan panggil saya profesor, nanti saya di sana akan berorasi yang kebetulan saya lulusan sana tahun 1992," ucapnya. (Baca: "Sandiaga Akan Terbang ke Amerika untuk Terima Gelar Profesor")
Sebelumnya, Syarif meminta pengundian nomor urut cagub-cawagub pada 25 Oktober 2016 mendatang dilaksanakan tepat waktu. Sebab, kata dia, pada 25 Oktober malam, Sandiaga akan berangkat ke Amerika Serikat untuk menerima gelar profesor.
"Kami minta pengundian nomor urut on time, jangan sampai molor. (Tiket) pesawat sudah dipesan, berangkat pukul 23.00 WIB ke Amerika. Khawatir acara molor, penerbangan terganggu, gelar profesornya (Sandi) hilang," ujar Syarif seusai menghadiri rapat pleno terbuka di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).