Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Putro Perdana
Grafolog

Grafolog dengan latar belakang Kriminologi. Beberapa kali dipanggil sebagai saksi ahli untuk kasus pidana dan perdata. Bercita-cita jadi pengajar

Di Balik Kemiripan Tanda Tangan Agus Yudhoyono dan SBY

Kompas.com - 04/10/2016, 20:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

KOMPAS.com — Seorang teman tiba-tiba mengirimkan pesan Whatsapp kepada saya, “Udah punya tulisan sama tanda tangan cagub cagub blm, Mas? Nih gw ada, buat dianalisa mumpung rame pilgub.”

“Wah kebetulan nih lagi nyari,” ujar saya.

Kemudian saya ucapkan terima kasih kepadanya, dan saya mulai memperhatikan satu per satu foto tulisan para cagub tersebut.

Pada saat saya melihat tanda tangan milik Agus Yudhoyono, sontak saya teringat bentuk tanda tangan milik ayahnya. Bentuknya memiliki gaya yang sama, sekilas akan terlihat persis betul. Arah tarikannya mirip, bahkan kemiringannya pun demikian.

Wah saya pikir, ini betul-betul like father like son, tidak hanya secara karier dan kemiripan wajah, tetapi juga dari segi tanda tangan.

Mengapa tanda tangan mereka bisa memiliki gaya yang sama? Dalam dunia grafologi, tanda tangan itu merupakan gambaran dari outer-self penulisnya. Tanda tangan menggambarkan bagaimana penulisnya ingin dilihat oleh dunia di sekelilingnya.

Proses pembelajaran manusia terhadap tanda tangan tidak sesulit menulis tangan. Namun, ada kesamaan proses motorik dan konsistensi pola dalam pembuatan keduanya.

Ayo coba ingat, kapan kali pertama membuat tanda tangan? Umumnya kita mulai membuat pada saat kelulusan SD untuk ditorehkan pada ijazah. Kalau diingat-ingat, bentuk tanda tangan kita hampir pasti berbeda antara saat SD dan sekarang.

Namun uniknya, saya ingat betul pada saat kali pertama membuat tanda tangan, orangtua saya menyuruh saya membuat tanda tangan yang tidak ruwet. Biar hidupnya nggak ikutan ruwet kata mereka.

Lantas saya melihat tanda tangan ayah saya, ternyata terbaca jelas nama beliau dari bentuknya, dan saya pun mengikuti style-nya karena merasa nyaman dengan bentuknya.

Saya ambil kertas kosong, dan mulai mencoretkan bentuk tanda tangan, berulang-ulang hingga saya berkata dalam hati, “Nah ini pas. Gw banget!” 

Bagian ini yang penting. Ternyata dalam pembuatan konsep tanda tangan, ada proses imitasi dan impresi. Secara tidak sadar, kita ingin bentuk tanda tangan itu mewakili siapa diri kita.

Dalam prosesnya secara konsep psikologis, sebagian orang memiliki style tanda tangan karena mengikuti kebiasaan keluarga, mengikuti gaya inner-circle-nya, ataupun orang yang mereka kagumi. Sebagian lain memiliki bentuk tanda tangan yang ia temukan sendiri seiring perjalanan hidupnya.

Jangan heran kalau kemudian bentuk tanda tangan kita cenderung berubah-ubah seiring usia. Ada proses perkembangan karakter diri dalam setiap perubahan tulisan tangan ataupun tanda tangan.

Kembali ke cerita soal tanda tangan kedua anggota klan Yudhoyono ini. Apa yang terjadi pada kemiripan tanda tangan Agus dan SBY itu bisa merupakan hasil didikan ayah kepada anaknya, atau seorang raja kepada putra mahkotanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com