Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Warga Jakarta soal Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 09/10/2016, 11:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 ada di depan mata. Sejumlah harapan disampaikan oleh warga terhadap pesta demokrasi untuk menentukan calon pemimpin ibu kota.

Ahmad (34), warga Mangga Dua, Jakarta Barat, berharap Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung aman, tertib, adil, dan jujur. Selain itu, ia menginginkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tak ada yang melakukan kampanye terselubung.

"Saya pasti memilih, menggunakan hak suara saya. Tidak akan golput," kata Ahmad kepada Kompas.com, di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (9/10/2016).

Selain itu, ia berharap isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak lagi diangkat. Ayah seorang anak itu mengaku akan memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa memandang latar belakang SARA.

Tak hanya itu, ia juga tak akan memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang melakukan money politics atau membagi-bagikan uang. Ahmad akan mengambil uangnya, namun tidak memilih orangnya.

"Harapan saya, Jakarta lebih ada perubahanlah. Saya pengin pemimpin baru yang terpilih nanti bisa bikin kami cari uang lebih gampang, ya punya usahalah," kata Ahmad.

Sedangkan Rasyid, warga Palmeriam, Jakarta Timur, mengaku sudah memprediksi tokoh-tokoh yang akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Meski demikian, menurut dia, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur belum menunjukkan program-program apa saja yang akan diusung.

"Mereka sekarang lebih banyak unjuk gigi untuk mencari simpatisan. Padahal kami menunggu-nunggu juga program mereka untuk Jakarta," kata Rasyid.

Ia berharap Jakarta menjadi Ibu Kota yang aman. Gubernur, kata dia, harus berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk menjaga keamanan warganya.

Dia mengatakan, sudah banyak pembangunan yang dilakukan di Jakarta. Namun, warga masih belum dapat merasakannya.

"Banyak program yang dibanggakan, tapi belum dirasakan. Banyak pembangunan, tapi belum dirasakan," kata Rasyid.

Kemudian ia juga mengeluhkan, kali di dekat rumahnya yang dipenuhi sampah. Kali itu bernama Kali Baru Palmeriam. Dia menyebut, petugas kebersihan kerap hanya mengambil sampah yang berupa daun saja. Padahal, Kali Baru Palmeriam merupakan kali percontohan.

"Kali Palmeriam didiemin aja tuh. Kalau mau ada pemeriksaan, baru dibersihin kalinya," kata Rasyid.

Ada tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berlaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Yakni pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno, serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memenuhi persyaratan pada 24 September 2016 mendatang.

Kompas TV Hasil Verifikasi Berkas Bakal Cagub DKI Diserahkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com