Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Program Ahok Disebut Bagus di Tengah "Blusukan" Agus Yudhoyono...

Kompas.com - 14/10/2016, 09:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Kompas TV Agus Yudhoyono Sindir Kebijakan Penggusuran

Kendati demikian, Agus masih meyoroti soal ketimpangan fasilitas pendidikan di Jakarta. Menurut dia, perlu evaluasi lebih jauh soal ketersediaan fasilitas pendidikan di Jakarta.

(Baca juga: Tak Ingin Ada Kontrak Politik, Agus Sebut Dirinya Bukan Pengobral Janji)

Berdasarkan informasi yang dikutip dari kjp.jakarta.go.id, penerima KJP mendapatkan dana kebutuhan rutin yang dapat dicairkan setiap tanggal 10 pada setiap bulannya.

Masing-masing jenjang pendidikan memiliki perbedaan dana, yakni tingkat SD/MI/SDLB  sebesar Rp 100.00, tingkat SMP/MTs/SMP sebesar Rp 150.000, tingkat SMA/MA/SMALB sebesar Rp 200.000, tingkat SMK sebesar Rp 200.000, tingkat PKBM sebesar Rp 100.000.

Selain itu, ada dana kebutuhan yang berkala dicairkan pada awal tahun ajaran sebesar Rp 500.000 untuk semua tingkatan.

Tak hanya itu, siswa di sekolah swasta juga mendapatkan bantuan pembayaran SPP.

Adapun SPP swasta akan di-autodebet dari rekening siswa ke rekening sekolah.

Jika SPP siswa di bawah jumlah alokasi, akan di-autodebet sebesar jumlah SPP ke rekening sekolah, sisanya menjadi hak siswa dan menjadi tabungan siswa.

Adapun besaran biaya yakni tingkar SD/MI/SDLB sebesar Rp 130.000, tingkat SMP/MTs/SMP sebesar Rp 170.000, tingkat SMA/MA/SMALB sebesar Rp 290.000, dan tingkat SMK sebesar Rp 240.000.

(Baca juga: Agus Sebut Fasilitas Pendidikan di Jakarta Masih Timpang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com