Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Saya "Nemu" Kasur di Kali, Ini Orang Tidak Beradab!

Kompas.com - 16/10/2016, 12:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat heran melihat perilaku oknum warga yang membuang sampah ke Kali Induk di Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur.

Pasalnya, bukan sampah biasa yang ditemukan Djarot. Dia menemukan bekas besi ranjang springbed dan kursi di sungai tersebut.

"Saya tadi ketemu bekas kasur di kali, inilah masyarakat kita," kata Djarot saat bertemu dengan warga di Masjid Jami Al Yaqin dalam blusukan Kali Induk, di RW 02, Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (16/10/2016).

Bekas kasur yang hanyut itu tinggal tersisa besi dan bagian-bagian kecil kainnya. Busa di dalam kasur itu sudah hilang.

Djarot menyayangkan perilaku masyarakat yang berbuat sesuka hatinya tersebut. Dia melihat tak ada kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

"Saya katakan, bukan lagi masa bodo, ini se-enake dewe. Bahasa yang paling bagus ini orangnya tidak beradab, tidak punya keadaban sehingga dia tidak peduli orang lain, yang penting dia senang," ujar Djarot.

Laporan warga yang diterima Djarot, wilayah RW 02 dan RW 05 Kelurahan Batu Ampar kerap dilanda banjir akibat luapan Kali Induk.

Sampah yang dibuang di kali tersebut, tambah Djarot, menjadi pemicu datangnya banjir. Sebab, selain menumpuknya sampah, sungai ini sudah mengalami sedimentasi dan penyempitan.

Djarot juga mendapat laporan bahwa sampah yang hanyut di kali itu berasal dari hulu Kali Induk yang berasal dari aliran Kali Baru.

Kali Baru ini melewati Pasar Induk Kramatjati dan berakhir di Sungai Ciliwung. Panjang Kali Induk sendiri sekitar 2 kilometer.

Djarot juga berpesan ke warga setempat agar saling mengingatkan sesama warga untuk tidak membuang sampah di kali tersebut.

"Sesama tetangganya kalau buang sampah ke kali dijewer, diingatkan. Kalau enggak, nanti kalau kita lengah, dia buang. Begitu banjir, dia marah. Apalagi katanya di sini pas banjir pernah ada korban," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com