Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Limpahkan Berkas Perkara Empat Perampok Pondok Indah ke Kejaksaan

Kompas.com - 21/10/2016, 13:59 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya telah melimpahkan berkas perkara kasus perampokan di Pondok Indah ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Kini, penyidik tengah menunggu apakah berkas tersebut dinyatakan lengkap atau perlu ditambahkan.

Berkas yang dinyatakan lengkap dan dilimpahkan ke Kejati DKI adalah berkas empat tersangka, yakni SU, RHN, SAS, dan S alias CH.

"Empat tersangka berkasnya sudah tahap satu, semoga cepat tahap dua dan segera disidangkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10/2016).

Awi menjelaskan, untuk satu tersangka lainnya, yakni AJS, penyidik meminta perpanjangan masa penahanan. Sebab, penyidik saat ini masih menelusuri dari mana AJS bisa memiliki senjata api ilegal.

Penyidik terus menelusuri informasi senjata ilegal tersebut, termasuk menelusuri rekening milik AJS. Dari hasil penelusuran sementara, diketahui AJS pernah mengirim sejumlah uang kepada seorang perempuan.

(Baca: Polisi Telusuri Asal Senpi yang Digunakan Perampok di Pondok Indah)

Namun, Awi enggan menyebut siapa perempuan tersebut. Selain itu, penyidik berencana akan memeriksa istri AJS. Pemeriksaan tersebut diharapkan dapat menambah informasi mengenai asal senjata api ilegal yang dimiliki AJS.

"Kemarin kami sudah layangkan panggilan pada 18 Oktober 2016 lalu, tapi dia (istri AJS) tidak hadir. Kami layangkan surat panggilan kedua, yang masa berlakunya habis tanggal 25 Oktober besok. Semoga yang bersangkutan bisa hadir penuhi panggilan kami," kata Awi.

Kasus ini bermula ketika AJS dan SU menyandera Asep Sulaiman dan keluarganya yang tinggal di Jalan Bukit Hijau, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu (3/9/2016) pagi. Penyanderaan dilakukan untuk memuluskan aksi perampokan.

(Baca: Ditemukan Aliran Dana dari Rekening Pelaku Perampokan Pondok Indah ke Seorang Wanita)

Aksi penyanderaan tersebut diketahui setelah salah seorang warga mendengar teriakan meminta pertolongan dari pekerja rumah tangga (PRT) di tempat tinggal Asep.

Sekitar pukul 10.30 WIB, salah seorang PRT berhasil melarikan diri. Petugas kepolisian akhirnya meringkus dua pelaku perampokan dan penyanderaan pada pukul 14.14 WIB di hari yang sama. 

Dari hasil pemeriksaan akhirnya diketahui aksi penyanderaan dan perampokan tersebut turut dibantu RHN, SAS, dan S alias CH.

Kompas TV Temuan Baru di Lokasi Perampokan Pondok Indah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com