Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Anies Tata Kampung Kumuh dan Pasar Tradisional di Jakarta

Kompas.com - 24/10/2016, 09:27 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memiliki konsep melakukan penataan kampung kumuh di Jakarta. Penataan itu dilakukan bukan hanya bertujuan membangun kotanya, melainkan juga membahagiakan warganya.

Saat blusukan ke Kampung Kerapu, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (23/10/2016), Anies diminta bijak dalam menyikapi kampung kumuh di Jakarta. Sikap bijak itu diharapkan tidak berorientasi pada penggusuran. Warga meminta Anies untuk melakukan penataan bersama.

Kampung Kerapu memang masuk dalam rencana penertiban permukiman di bantaran kali oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, posisinya berada di bantaran Kali Anak Ciliwung, Ancol, Pademangan, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal itu, Anies mengatakan, penataan bersama dengan warga merupakan tujuannya. Bila ia terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, ia berjanji akan melibatkan warga untuk menata kampung. Terlebih lagi, katanya, penataan bersama warga memiliki dampak jangka panjang cukup besar.

Anies menambahkan, konsep penataan kampung akan dimulai dari beberapa aspek. Pertama, ia akan memastikan kebersihan dan kesehatan di kampung tersebut. Selain itu, juga menata pengelolaan air, baik soal air bersih maupun daerah yang berisiko dilanda banjir karena aliran sungai.

Aspek lainnya yang juga diperhatikan adalah keindahan kampung. Anies mengatakan, ia akan menggandeng seniman untuk bisa membuat kampung di Jakarta lebih menarik dan bisa menjadi obyek wisata.

"Saya berkeinginan untuk bekerja sama dengan para seniman untuk membuat kampung kumuh menjadi kampung seni dan indah dilihat," kata Anies di Kampung Kerapu, Jakarta, Minggu.

Namun, Anies tak menampik juga akan ada penggusuran di DKI Jakarta bila ia memimpin. Penggusuran dilakukan bila kepentingan umum dirasa jauh lebih besar daripada segelintir orang.

Meskipun menggusur, Anies akan lebih dulu berdialog bersama warga. Dalam dialog itu akan dipastikan solusi bagi warga soal penghidupan, kesehatan, dan pendidikan orang yang akan direlokasi.

"Selain itu, rancangan rumahnya juga harus diperhatikan. Sebab, sebagian (rusun) menjadikan mereka tak hidup layak," katanya.

Tata pasar tradisional

Selain kampung kumuh, Anies-Sandiaga juga memiliki konsep soal penataan pasar tradisional. Keberadaan pasar ini juga tak terlepas dari kebutuhan warga kelas menengah ke bawah yang biasa tinggal di kampung kumuh.

Anies berpendapat, pasar tradisional lebih dari sekadar sebagai tempat berjualan. Masyarakat datang ke pasar tradisional untuk berinteraksi, merasakan suasana persaudaraan dan pertemanan. Interaksi itu, misalnya, tecermin lewat tawar-menawar.

"Kami membayangkan penataan itu membuat satu kebersihan terjamin. Kemudian petugas kebersihan dan tata cara membersihkannya diperbaiki," katanya.

Selain itu, suasana artistik pasar tradisional juga tak boleh dihilangkan, apalagi pasar itu sudah puluhan tahun.

"Kembalikan ke suasana toko masa itu. Bukan hanya ada barang baru, tapi juga ada sejarahnya," ucap Anies.

Terkait pengelolaan, Anies tak mengharuskan untuk masuk dalam PD Pasar Jaya. Warga setempat bisa mengelola pasar itu jika memang mampu.

"Kalau dibutuhkan, sebaliknya, kami kelola Pasar Jaya," ujar Anies.

Kompas TV Anies Baswedan Tinjau TPST Bantargebang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com