Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Eh, "Bilangin" Itu Orang-orang... Enggak Ada Salam Dua Jari di Balai Kota

Kompas.com - 26/10/2016, 09:59 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti biasa, setibanya di Balai Kota DKI Jakarta, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama melayani sejumlah warga yang datang. Dia juga melayani permintaan warga yang ingin berfoto.

Namun, pagi ini, suara pria yang akrab disapa Ahok itu tiba-tiba meninggi ketika warga yang meminta berfoto mengacungkan dua jari. Dia menegur agar tidak ada kampanye di Balai Kota.

"Eh, bilangin itu orang-orang, kalau mau kampanye jangan di sini. Enggak ada salam dua jari," kata Ahok sambil menunjuk ke arah warga yang mengantre di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Warga yang sempat meminta untuk berfoto dengan "Salam Dua Jari" pun langsung diam. Ia tampak kaget mendengar suara Ahok yang langsung meninggi.

"Nanti bisa urusan sama polisi. Bisa dipanggil polisi saya, repot," kata Ahok.

Ahok bersama cawagubnya, Djarot Saiful Hidayat, mendapat nomor pemilihan dua pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok-Djarot pun kembali memopulerkan Salam Dua Jari sebagai jargon untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Salam Dua Jari" merupakan lagu yang sempat populer pada saat Pilpres 2014. Lagu ini pernah menjadi yel dukungan untuk Jokowi dan Jusuf Kalla pada saat Pilpres 2014.

Ketika itu, lirik lagu tersebut masih menggunakan nama Jokowi yang juga mendapat nomor pemilihan dua. Lagu tersebut sempat dinyanyikan pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Kemayoran, Jakarta, Selasa kemarin.

Kompas TV Di Balik Pengambilan Nomor Urut Cagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com