Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Hari Terakhir Ahok Berkantor di Balai Kota

Kompas.com - 28/10/2016, 09:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

Memberangkatkan umrah marbut

Tak berhenti sampai di situ, Ahok juga meminta Soni untuk melepas keberangkatan 50 marbut masjid untuk umrah ke Tanah Suci. Program memberangkatkan umrah bagi marbut ini sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2013 lalu.

Selain berangkat umrah, para marbut juga mendapat fasilitas BPJS Kesehatan dari Pemprov DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Ahok mengapresiasi pekerjaan marbut yang ikhlas dan tidak mengharap mendapat gaji.

"Di dalam rukun Islam yang kelima, naik haji. Kalau berangkatin haji, akan menunggu lama, ya sudah minimal haji kecil lah, umrah. Minimal bapak-bapak bisa ziarah dan pulang-pulang ke sini ada semangat baru, berdoa biar nanti bisa haji ya," kata Ahok.

Penandatanganan MoU Air Mancur Bunderan HI

Pada sore harinya, Ahok menandatangani kerja sama dengan delapan perusahaan terkait proyek revitalisasi air mancur Bundaran Hotel Indonesia.

"Mereka yang deal teknisnya dan uangnya. Kami cuma sediain tempat saja. Sudah jadi, baru diserahterimakan ke kita," ujar Ahok.

Adapun delapan perusahaan yang memberikan dana coorporate social responsibility (CSR) untuk revitalisasi air mancur Bundaran HI ini adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Wisma Nusantara Internasional, PT Grand Indonesia, PT Sinarwisata Lestari, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Astra Internasional Tbk, dan PT Drei Indonesia.

Proyek ini menelan biaya sekitar Rp 28 miliar. Ahok memperkirakan proyek ini selesai tahun depan.

Tandatangan disposisi

Jessi Carina Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berfoto bersama warga di Balai Kota DKI, Kamis (27/10/2016).
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan di Balai Kota, Ahok seharusnya dijadwalkan untuk meresmikan operasional sistem drive thru di UP Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Pulogadung Dishubtrans, Jalan Raya Bekasi km 18, Pulogadung, Jakarta Timur. Namun, agenda itu batal.

Sekitar pukul 20.00, Ahok masih harus menyelesaikan berbagai tumpukan disposisi. Wartawan diberi kesempatan untuk masuk ke dalam ruang kerja Ahok. Di sana, Ahok yang sudah memakai kemeja kotak-kotak terlihat sibuk menandatangani tumpukan dokumen disposisi. Di mejanya, terdapat buah pisang dan segelas air mineral.

"Ini mesti diberesin ini. Mesti cepat," kata Ahok.

Sembari menyelesaikan disposisi, ia menawarkan pisang kepada wartawan. Setelah menyelesaikan sebagian disposisi, Ahok mempersilahkan wartawan untuk duduk di kursi gubernur dan berfoto dengannya.

Para wartawan pun terlihat antusias untuk duduk di kurai DKI 1 tersebut. Suasana ruang kerja Ahok menjadi riuh. Setelah sekitar 30 menit berfoto dan wawancara, Ahok kembali melanjutkan disposisinya.

Terlihat Ahok sesekali membaca dan langsung menulis disposisi. Di sela-sela kesibukannya, Ahok juga sempat membocorkan rencana Plt Gubernur, Sumarsono.

"Nanti Pak Plt tidak pakai ruangan ini. Tapi pakai ruangan Pak Djarot, di atas, ruangannya lebih gede. Ha-ha-ha," kata Ahok.

Sekitar pukul 21.00, Ahok keluar dari ruangannya. Di pendopo Balai Kota, sudah ada beberapa warga yang menunggu Ahok untuk berfoto bersama.

Setelah meladeni permintaan warga, Ahok melangkahkan kakinya menuju kendaraan dinasnya. Sebelum masuk ke dalam mobil, ia sempat menyalami dan berpamitan dengan Marwan, office boy Balai Kota DKI Jakarta.

"Sampai ketemu ya," kata Ahok kepada Marwan.

Kompas TV Gubernur Ahok Tetapkan UMP DKI Rp 3,3 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com