Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berharap Ahok Tetap Terima Pengaduan Selama Cuti Kampanye

Kompas.com - 25/10/2016, 16:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diharapkan tetap menerima aduan langsung dari warga selama cuti kampanye empat bulan ke depan. Warga ingin Ahok tetap menerima pengaduan, meskipun dirinya tak datang ke Balai Kota.

Harapan itu disampaikan sejumlah warga yang datang menyampaikan pengaduan ke Balai Kota, Selasa (25/10/2016) pagi. Riyadi (45), salah seorang warga asal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menilai Ahok seharusnya tetap bisa menerima pengaduan warga melalui para stafnya. Ia menganggap hal itu memungkinkan untuk dilakukan.

"Biar kata orangnya enggak ada kan yang diaduin bisa tetap disampein kan," ujar bapak dengan tiga anak tersebut.

(Baca: Ahok Serahkan Pengesahan UMP 2017 kepada Plt Gubernur)

Riyadi sendiri datang ke Balai Kota bukan untuk menyampaikan pengaduan. Melainkan untuk berfoto bersama Ahok.

Ia mengaku selama ini belum pernah sempat datang dan berfoto dengan Ahok di Balai Kota. Sampai akhirnya, ia mengetahui informasi bahwa Ahok akan segera menjalani cuti panjang dalam persiapannya menghadapi Pemilihan Kepala Daerah 2017.

"Gue lihat di koran katanya ntar kalau udah kampanye foto harus bayar. Biar enggak bayar ya harus sekarang kalau gitu, he-he," seloroh Riyadi.

Seperti Riyadi, Liliana (56), turut menyampaikan hal serupa. Ibu dua anak asal Setiabudi, Jakarta Selatan, ini menilai pengaduan harus tetap ada.

Dalam kedatangannya ke Balai Kota, Liliana ingin menanyakan informasi terkait adanya bantuan dana pendidikan untuk peserta Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Pada awalnya, ia sempat mengira bantuan itu berlaku untuk seluruh warga Jakarta tanpa pengecualian.

"Dijelasin kalau (berlakunya) khusus (untuk peserta KJP). Tadi kirain bisa buat siapa saja, tinggal daftar," ucap perempuan yang tampak juga menyempatkan diri berfoto dengan Ahok tersebut.

(Baca: Sejumlah Program Penting Pemprov DKI Dititipkan kepada Plt Gubernur)

Selama ini, Ahok memang rutin menerima pengaduan langsung dari warga. Hampir setiap pagi, selalu ada saja warga yang datang ke teras Balai Kota untuk menyampaikan pengaduannya saat Ahok tiba.

Tak hanya untuk mengadu, ada pula warga yang datang untuk sekadar berfoto bersama Ahok. Dari mulai foto untuk pribadi hingga foto ucapan untuk orang lain.

Kondisi itulah yang dipastikan tidak akan berlangsung saat Ahok mulai dalam status non aktif per 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.

Ahok sudah ditetapkan sebagai calon gubernur yang akan maju di Pilkada 2017. Sesuai peraturan yang berlaku, kepala daerah petahana yang mencalonkan kembali di daerah yang sama wajib cuti selama masa kampanye.

Selama cuti, posisi Gubernur DKI akan diisi pejabat dari Kemendagri yang berstatus pelaksana tugas (plt). Pelantikan plt yang mengisi posisi sebagai Gubernur DKI akan dilakukan pada Rabu (26/10/2016).

Kompas TV 3 Paslon untuk Pilkada DKI 2017 Ditetapkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com