Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2016, 10:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Anies Baswedan Akan Teruskan Program KJP

Kartu Indonesia Pintar

Sama halnya dengan KJP, Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan program gagasan Joko Widodo. Kali ini, gagasan Joko Widodo sebagai Presiden untuk diterapkan di seluruh kota di Indonesia.

Dikutip dari indonesiapintar.kemdikbud.go.id, program KIP merupakan jaminan pendidikan bagi peserta didik dari SD hingga SMA serta pendidikan non formal hingga program Paket C.

Peserta didik yang mendapat KIP adalah yang berasal dari keluarga kurang mampu atau dengan identitas Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Peserta didik SD/MI/Paket A mendapatkan Rp 450.000 tiap tahunnya. Kemudian peserta didik SMP/MTs/Paket B mendapatkan Rp 750.000 tiap tahunnya, dan peserta didik SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan Rp 1.000.000 tiap tahunnya.

Tak jauh berbeda dengan KJP, KIP dipergunakan untuk membantu biaya pribadi peserta didik. Seperti membeli perlengkapan sekolah atau kursus, uang saku dan biaya transportasi, biaya praktik tambahan serta biaya uji kompetensi.

Polemik KIP di Jakarta

Polemik muncul ketika Anies mempertanyakan kebijakan Ahok untuk tidak menyalurkan KIP kepada peserta didik di Jakarta. Anies mengatakan dirinya akan mengizinkan siswa DKI Jakarta untuk mendapatkan KIP dobel dengan KJP.

Sementara Ahok menganggap berlebihan jika peserta didik mendapat KJP dan KIP. Ia mengimbau agar KIP bagi DKI Jakarta disalurkan ke daerah lain yang lebih membutuhkan.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta angkat bicara perihal ini. Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan program KIP juga terealisasi di Jakarta.

"(KIP) dapat untuk anak Jakarta yang enggak punya NIK DKI (bukan warga DKI tapi sekolah di Jakarta)," kata Susi.

Meski demikian, Susi tidak menjelaskan detail jumlah siswa yang mendapat alokasi dana KIP. Di sisi lain, kata dia, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengusulkan anggaran sebesar Rp 3,04 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2017 untuk pelaksanaan program KJP.

Jumlah anggaran itu meningkat dari APBD DKI 2016. Ia menargetkan jumlah peserta didik yang menerima KJP tahun 2017 lebih besar dibanding tahun ini.

"Tahun depan targetnya ada 761.000-an calon penerima KJP. Sedangkan tahun ini ada 692.000-an penerima KJP," kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com