Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Lama SBY yang Dipakai Agus untuk Curi Hati Warga Jakarta

Kompas.com - 31/10/2016, 10:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 10 program unggulan pasangan Agub Yudhoyono dan Sylviana Murni untuk Jakarta. Salah satunya adalah program bantuan langsung bagi golongan masyarakat yang kurang mampu.

Program ini sama dengan program yang pernah dibuat ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, ketika masih menjabat sebagai presiden RI.

Pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qudori mengatakan, tidak aneh jika program tersebut muncul lagi saat ini.

"Semua sudah tahu, ide, gagasan ahli strategi di belakang Agus pasti tidak lepas dengan SBY. Jadi ide, gagasan dan pemikiran Pak SBY akan mewarnai Agus," ujar Qudori kepada Kompas.com, Senin (31/10/2016).

Qudori mengatakan pentingnya peran SBY bukan hanya karena dia adalah ayah dari Agus. Melainkan juga karena SBY jauh lebih berpengalaman di bidang politik dibandingkan Agus. Itu yang membuat campur tangan SBY dalam program Agus menjadi wajar.

Program bantuan langsung sendiri, kata Qudori, merupakan program yang cukup populer pada era SBY dulu. Masyarakat cukup antusias dan suka dengan program tersebut.

Dia mengatakan, program itu berjasa membawa SBY terpilih kembali menjadi presiden selama dua periode. Qudori mengatakan, program yang sama ingin digunakan kembali. Kali ini untuk mendulang dukungan bagi Agus.

"Ide itu tampaknya mau dipakai lagi untuk menarik dukungan masyarakat Jakarta. Jurus lama dipakai lagi," ujar Qudori.

Nantinya tinggal dilihat, masihkan program ini memikat hati masyarakat?

Program bantuan langsung yang dibuat Agus merupakan salah satu dari 10 program unggulan. Program itu dia paparkan kemarin di Ballroom Djakarta Theater. Program ini meliputi bantuan langsung untuk meningkatkan daya beli masyarakat, bantuan langsung untuk balita dan lansia, serta penguatan jaring pengaman sosial yang lain.

Agus mengatakan, jika program ini dijalankan secara serius, kemiskinan akan menurun dari 3,75 persen saat ini menjadi 2,75 persen dalam lima tahun ke depan.

Kompas TV Inilah Blusukan Para Cagub-Cawagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com