Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Karakter Cagub-Cawagub DKI dari Arloji yang Dipakai

Kompas.com - 01/11/2016, 08:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kemudian, Djarot Saiful Hidayat. Kompas.com memperlihatkan sebuah foto saat Djarot mengenakan arloji. Saat itu, Djarot tengah blusukan ke kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Djarot, kata Lilik, menggunakan iPhone Watch. Sama halnya dengan Ahok, Djarot menggunakan arloji untuk kebutuhan fungsional.

"Sebuah pilihan yang cerdas menurut saya," kata Lilik.

Anies-Sandiaga

Dari pasangan Agus-Sylviana dan Ahok-Djarot, kini beralih ke pasangan nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Lilik melihat Anies beberapa kali mengenakan arloji yang berbeda-beda, seperti menggunakan Tissot Sport Watch dan Mount Blanc Chronograph.

Lilik pun menilai arloji yang dikenakan Anies merupakan tipe sporty watch. Model arloji kegemaran Anies adalah chronograph.

"Saya menangkap karakter Anies pada pilihan model arlojinya lebih ke arah kurang berkarakter karena arloji sport dengan fitur chronograph rasanya kurang pas untuk aktivitas kantoran," kata Lilik.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Sylviana Murni terlihat menggunakan arloji di pergelangan tangannya.

Kemudian, Sandiaga beberapa kali terlihat mengenakan arloji Casio tipe G-Shock. Lilik memperkirakan pilihan Sandiaga kepada merek tersebut lebih pada kegemarannya berolahraga.

Hanya, arloji merek ini dipandangnya kurang pas jika diselaraskan dengan setelan baju batik atau formal.

"Over all, Sandiaga good taste," kata Lilik.

Lilik memandang tidak ada yang istimewa dari arloji yang dikenakan oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut. Dia menyebut, kisaran harga arloji ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur masih masuk akal.

Selain itu, lanjut dia, arloji yang dikenakan tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur ini kebanyakan merupakan tipe lama.

"Harganya masih di bawah Rp 50 juta. Harga yang masuk nalar dan memiliki kepekaan sosial yang baik," ucap Lilik.

Kompas TV Tokoh Agama Berkumpul Serukan Pilkada Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com