Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Forum Terbuka di AS, Sandiaga Cerita Alasannya Ikut Kontestasi Pilkada DKI

Kompas.com - 28/10/2016, 23:39 WIB

KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Amerika Serikat menyempatkan diri menghadiri forum terbuka yang dilaksanakan oleh US-Indonesia Society (USINDO) di Washington DC, Kamis (27/10/2016) waktu setempat.

Di hadapan peserta forum, Sandiaga menyampaikan presentasi berjudul Jakarta 2017 Gubernatorial Election: A Candidate Perspective. Disebutkan olehnya, bahwa sistem pilkada serentak merupakan langkah maju dalam demokrasi di Indonesia.

Sebagai bagian dari masyarakat Jakarta, Sandiaga mengatakan Jakarta adalah rumah yang telah menjadi tempat tinggal baginya dan keluarga.

"Akhirnya saya merasa sudah saatnya saya berkontribusi untuk kota yang saya cintai ini," kata Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Dia kemudian memilih jalur politik dengan bergabung bersama Partai Gerindra, hingga akhirnya berduet dengan Anies Baswedan untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kami berdua sepakat untuk bersama membangun Jakarta," kata Sandiaga.

Dia mengungkapkan bahwa Anies Baswedan merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta. Saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies melakukan berbagai inovasi untuk memastikan semua rakyat Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

"Mas Anies juga berjasa menyalurkan 7.500 guru ke seluruh wilayah Indonesia hingga daerah terpencil," kata Sandiaga. (Baca: Sandiaga Diberi Penghargaan oleh Kampusnya, George Washington University)

Di hadapan peserta forum Sandiaga mengatakan bahwa pasangan Anies-Sandi mempunyai visi untuk membangun Jakarta sebagai kota yang layak huni, humanis, beradab, dan berkelanjutan dengan semangat yang kuat untuk membangun manusia, lingkungan, dan pemerintahan.

"Ada tiga pilar utama dalam pembangunan Jakarta, yaitu human development, urban and enviromental development serta welfare development. Untuk human development yang akan kami lakukan adalah stabilisasi harga bahan pokok, pengembangan human capital secara komprehensif, menjalankannya good governance dengan meningkatkan keikutsertaan publik dan membangun relasi yang kuat dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan sosial," kata Sandiaga.

Untuk urban and enviromental development, pasangan ini akan meningkatkan partisipasi dan kesadaran warga dalam penanganan masalah sampah dan banjir, katanya.

"Sedangkan untuk welfare development, akan dikembangkan pusat-pusat kewirausahaan di tiap-tiap kecamatan untuk melahirkan 200.000 pengusaha," kata Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga: Nomor Urut 3, Maknanya Sungguh Mendalam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com