Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Pembebasan Lahan untuk Proyek MRT...

Kompas.com - 08/11/2016, 10:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (8/11/2016) di ruang pola Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, seorang pria paruh baya tampak berusaha mengambil mikrofon dari orang lain yang baru selesai bicara.

Dengan suara bergetar, pria yang dipanggil sebagai 'pemilik bidang di Lebak Bulus dengan nomor 5055' itu menceritakan pengalamannya melepaskan lahan yang ia miliki demi pembangunan proyek mass rapid transit (MRT).

"Kita rela membantu pemerintah, tetapi jangan seperti ini, pedih," kata pria itu.

Ia bercerita, sepetak lahan dengan luas 69 meter persegi itu diserahkannya kepada pemerintah pada 2014.

Saat itu, pria yang mengaku sebagai pensiunan PT Pos Indonesia itu memberikan lahannya tanpa pikir panjang soal ganti rugi.

Pria itu berbekal keyakinan bahwa proyek MRT ini merupakan proyek kebanggan Jakarta dan pembangunannya dilakukan demi kepentingan umum.

"Anak saya sampai maki-maki saya, dibilang saya bodoh karena tanah yang kami punya diberikan begitu saja, tetapi enggak pernah ada pembayaran sampai sekarang," kata dia. 

Ia pun kini dililit utang karena setelah kehilangan rumahnya di Lebak Bulus, ia harus meminjam uang untuk membeli rumah baru di Depok.

Dalam rapat itu, mikrofon digilir dari tangan satu ke tangan lainnya. Pemilik bidang berikutnya menceritakan kisah berbeda, tetapi punya benang merah yang sama dengan cerita pemilik bidang lain.

Tak kunjung selesai

Pembebasan lahan untuk proyek MRT ini seolah tak kunjuk selesai. Pembebasan lahan ini sudah diupayakan sejak kurang lebih tujuh tahun lalu.

Selama itu, gubernur, direksi PT MRT, wali kota, kepala dinas, sudah berganti.

Namun, proyek pembangunan MRT pertama di Indonesia yang membentang dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus itu selalu molor dari target.

(Baca juga: Warga Mengeluh Pengukuran dan Pembayaran Lahan MRT Tidak Transparan)

Awalnya, proyek ini ditargetkan rampung pada 2017, tetapi kemudian target dimundurkan menjadi pada 2018, atau saat perhelatan Asian Games dimulai.

Namun belakangan, target itu kembali dimundurkan. MRT diperkirakan baru bisa beroperasi pada 2019.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com