Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Mengubah Kampung Tanggul Seperti di Venesia

Kompas.com - 26/11/2016, 21:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengunjungi perkampungan padat penduduk di Kampung Tanggul, Angke, Jakarta Barat pada Sabtu (26/11/2016).

Dalam kunjungan tersebut, Sandi mengaku mendapat keluhan dari warga mengenai rencana penggusuran di kawasan itu.

Kepada warga, Sandi berjanji tidak akan main asal gusur saat dirinya terpilih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pasangan dari Anies Baswedan ini, mengaku telah memiliki konsep untuk menata perkampungan warga tersebut. Nantinya, ia akan menjadikan kawasan tersebut menjadi kampung deret.

"Kalau dulu program Pak Jokowi pernah menjanjikan ke mereka kampung deret, kita pastikan kampung deret bisa dibangun," ujar Sandi.

Kampung Tanggul ini diapit oleh dua aliran sungai, yakni aliran sungai Angke dan Kanal Banjir Barat (KBB). Karena diapit dua aliran sungai, Sandi berencana menjadikan kampung tersebut seperti Venesia di Italia. Sehingga, kawasan tersebut bisa menarik minat dari para wisatawan.

"Mereka diangkat ke atas dengan sistem kampung deret bisa kok. Ada di belahan dunia lain, seperti di Venesia, Amsterdam, itu bagus kan. Mereka ditata, bisa jadi wisata air, bisa main boat. Menarik itu, dan sebelah situ kan ada tol. Itu akan bagus sekali, warganya juga diajak jangan membuang sampah di sungai," ucap dia.

Selain menjadikan perkampungan tersebut seperti di Venesia, Sandi juga bermimpi kawasan tersebut bisa dijadikan sentra kuliner. Sebab, di lokasi itu ada beberapa pabrik tahu dan tempe. Sehingga nantinya, masyarakat yang menyukai makanan tahu atau tempe dapat berwisata kuliner di Kampung Tanggul.

"Ini bisa menjadi sentra parawisata berbasis kuliner tempe atau tahu. Itu menurut saya sangat tematik. Yang suka makanan tempe atau tahu pasti akan datang kesini untuk mendapatkan harga yang terjangkau," kata Sandi.

Dia berkeyakinan penataan kawasan ini bisa terealisasi paling lama dua tahun. Asal, pemimpinnya mempunyai tekat yang kuat untuk merealisasikan hal tersebut.

"Mungkin saya bilang, itu politik will nya, kalau tidak ada politik will bertahun-tahun juga enggak akan jadi. Mungkin dalam 18 atau 24 bulan bisa ditata dengan rapih. Mereka mendukung kok semuanya," ujarnya.

Mengenai permasalahan sanitasi untuk di wilayah tersebut, Sandi mengaku telah mempunyai solusinya. Ia bersama pasangannya Anies, akan membuat program pipanisasi.

"Jadi kita akan membuat pipanisasi buat warga dan kita subsidi sampai 80 persen," kata Sandi. Soal dana, kata Sandi, pemprov DKI Jakarta bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan hal itu.

Selain itu, pemprov juga bisa menggandeng pihak ketiga untuk mendanai proyek tersebut.

"Kita bisa menjalin kemitraan antar-pemerintah pusat dan daerah. Juga mungkin melibatkan komunitas, social invesment. Uang banyak sekali, DKI punya banyak uang tinggal bagaimana kita menyerapnya dengan program yang terbuka dan berkeadilan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com