Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies "Menyambung Rasa" dengan Masyarakat Katolik DKI Jakarta

Kompas.com - 03/12/2016, 13:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara "Sambung Rasa Kandidat Gubernur DKI dan Masyarakat Katolik di DKI Jakarta" di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12/2016).

Salah satu panitia mengatakan, seharusnya acara ini dihadiri oleh semua calon gubernur DKI Jakarta. 

Namun, cagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak bisa hadir. Sementara itu, cagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, datang setelah Anies.

"Masyarakat Katolik hanya mendengar penyampaian visi dan misi dari seluruh calon," ujar salah satu panitia.

Setelah membuka acara tersebut, panitia tersebut mengundang Anies untuk masuk ke dalam ruangan untuk menyampaikan sambutannya.

Saat membuka sambutannya, Anies terlebih dahulu menyoroti tajuk acara tersebut.

"Terima kasih, ini sebuah kehormatan. Saya suka judulnya, 'sambung rasa'. Republik ini butuh sambung rasa. Teman-teman di sini membuat judulnya senang sekali. Insya Allah kita jaga rasa tersebut," kata dia.

Anies kemudian menyinggung ucapan presiden RI pertama, Soekarno, yang mengatakan bahwa Indonesia didirikan untuk semua golongan dan melindungi semuanya, bukan hanya golongan atau kelompok tertentu.

Anies juga menyinggung soal minoritas dan mayoritas. Dia menyebut tidak ada istilah minoritas dan mayoritas, yang ada adalah golongan.

"Minoritas dan mayoritas itu ukuran, size. Kalau golongan itu variasi," ucap Anies.

Dia juga menyinggung pakaian yang digunakannya. Di acara tersebut, Anies menggunakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan celana cokelat.

"Sekarang saya pakai baju koko. Ini adalah baju dari Tiongkok, topinya, kopiah ini dari Cheng Ho, celananya barat, Bapak, Ibu, semua. Di Indonesia ini kita harus pastikan menjadi Indonesia adalah soal gagasan, bukan penampilan," tuturnya.

Kompas TV Anies Baswedan Dengarkan Keluhan di Forum RT-RW
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com