"Kalau DPRD enggak boleh mengubah-ubah dan dinamika pembahasan tidak kita akomodasikan, mereka patung namanya," kata Sumarsono.
"Mereka kan juga orang punya pikiran, punya ide, aspirasi, gagasan. Mereka mitra kerja karena kita pemerintahan ada eksekutif, ada legislatif," kata Sumarsono.
Ia meminta agar kenaikan nilai RAPBD DKI 2017 tidak disebut untuk mengakomodasi kepentingan DPRD DKI.
"Jangan berpikiran, jangan-jangan ada titipan. Oh tidak ada. Zaman sudah berubah, enggak ada yang berani seperti itu," kata Sumarsono.
Sikap Sumarsono yang membela DPRD DKI bukan kali ini saja ditunjukkan. Sebelumnya, Sumarsono sempat menghentikan sementara 14 proyek lelang.
Hal ini disebabkan DPRD DKI memprotes lelang yang sudah dilakukan sebelum KUA-PPAS 2017 dibahas bersama.
Ahok dan DPRD DKI
Sikap Sumarsono terhadap DPRD DKI berbeda jauh dengan Ahok. Selama ini, hubungan antara Ahok dan DPRD DKI selalu tarik ulur.
(Baca juga: Ahok-Sumarsono Berdebat soal APBD, Ini Kata Mendagri)
Bahkan, sebelum cuti untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok sempat mencurigai DPRD akan macam-macam selama pembahasan anggaran.
Dia tidak tahu apakah pelaksana tugas yang menggantikannya nanti akan jujur dan berani melawan DPRD DKI jika ada indikasi anggaran siluman lagi.
Ahok khawatir APBD DKI 2017 tidak disusun dengan benar jika dia cuti kampanye.
"Terus begitu saya masuk lagi, yang disusun kacau-balau. Padahal, tidak terpilih pun, saya masih menjabat sampai Oktober 2017 lho," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.