Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2016: Fenomena Perebutan Kursi DKI 1

Kompas.com - 13/12/2016, 06:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Sampai ditutupnya masa pendaftaran, tak ada satupun yang datang menyerahkan data KTP sesuai jumlah yang ditentukan.

"Dipastikan Pilkada DKI 2017 tanpa calon independen," kata Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno, Senin (8/8/2016).

Padahal, sejak awal, Pilkada DKI 2017 diprediksi akan diikuti oleh minimal satu calon independen. Karena pada awalnya Ahok lah yang diperkirakan akan maju melalui jalur ini. Apalagi, sebulan sebelumnya "Teman Ahok" menyatakan pengumpulan data KTP yang mereka peroleh sudah mencapai 1 Juta data KTP.

Namun, beberapa pekan sebelum dibukanya pendaftaran calon independen, Ahok menyatakan akan maju melalui jalur partai politik. Saat itu, sudah ada tiga partai politik yang menyatakan kesiapannya untuk mengusung Ahok. Ketiganya adalah Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura.

Pendaftaran calon

Selang hampir 1,5 bulan setelah ditutupnya masa pendaftaran calon independen, KPU DKI akhirnya membuka proses pendaftatan pasangan cagub dan cawagub yang ingin maju di Pilkada DKI 2017 pada 21-23 September 2017.

Sebelum dibukanya proses pendaftaran pasangan calon, sempat terjadi dinamika yang terjadi di partai-partai politik. Salah satunya adalah adanya deklarasi Koalisi Kekeluargaan.

Koalisi yang terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, Demokrat, PPP, PKB dan PAN ini pada awalnya menyatakan sepakat ingin mengusung cagub penantang bagi Ahok. Namun, seiring berjalannya waktu, koalisi ini bubar dengan sendirinya.

PDI-P malah justru menyatakan dukungannya untuk Ahok. Dukungan dari PDI-P untuk Ahok diumumkan pada Selasa (20/9/2016) atau sehari sebelum dibukanya masa pendaftaran.

Dalam pengumuman yang bertempat di Kantor DPP PDI-P itu, Ahok diumumkan akan maju bersama dengan salah satu kader PDI-P yang juga wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat. (Baca: Ahok Pilih Jalur Parpol pada Pilkada DKI Jakarta 2017)

Keesokan harinya, Rabu (21/9/2016), Ahok dan Djarot menjadi pasangan pertama yang mendaftarkan diri ke KPU. Pasangan ini diusung oleh empat partai, masing-masing PDI-P, Hanura, Golkar, dan Nasdem.

Selepas mendaftarnya Ahok-Djarot, tinggal enam parpol yang belum memiliki pasangan bakal calon. Namun setelah melalui proses yang dikabarkan alot, Demokrat, PPP, PKB dan PAN sepakat mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Sedangkan Gerindra dan PKS mengusung nama Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kedua pasangan ini mendaftar pada hari terakhir pada Jumat (23/9/2016) malam.

Setelah melalui serangkaian tes, mulai dari psikologi, kesehatan, dan benas narkoba, ketiga pasangan bakal calon yang mendaftar resmi ditetapkan sebagai pasangan calon pada Senin (24/10/2016).

Sehari berselang, dilakukan pengambilan nomor urut. Pasangan Agus-Sylvi mendapatkan nomor pemilihan 1, Ahok-Djarot nomor pemilihan 2, dan Anies-Sandi nomor pemilihan 3.

Tahapan Pilkada DKI 2017 kemudian dilanjutkan dengan masa kampanye yang dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 11 Februari 2017. Sedangkan hari pencoblosan akan berlangsung pada 15 Februari 2017.

Kompas TV 3 Pasangan Cagub-Cawagub DKI Serukan Kampanye Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com