JAKARTA, KOMPAS.com - Selama menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menerima dana operasional seperti yang biasa diterima oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sumarsono lantas memaparkan apa yang dia lakukan dengan dana operasional itu.
"Seluruhnya untuk operasioan dan SKPD yang tidak ada anggarannya, contohnya seperti kampanye 'Kita Semua Bersaudara', itu kan enggak ada anggarannya. Nah itu bisa dari dana operasional ini," ujar Sumarsono di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (14/12/2016).
Kampanye 'Kita Semua Bersaudara' dibuat oleh Sumarsono. Semua gedung pemerintahan dipasangi spanduk bertuliskan kampanye ini.
Selain untuk kampanye 'Kita Semua Bersaudara', Sumarsono menggunakan dana operasionalnya sama seperti yang dilakukan Basuki atau Ahok, misalnya untuk menggaji penjaga pintu air.
"Jadi semua pasukan Pak Ahok dibayar apa adanya. Untuk penjaga pintu air kita berikan," ujar Sumarsono.
(Baca juga: Ahok Mengaku "Pusing" Tak Dapat Uang Operasional Selama Cuti)
Ahok biasanya juga menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga yang mengadu kepada dia.
Salah satunya adalah warga yang mengaku ijazah anaknya ditahan sekolah atau warga yang membutuhkan biaya untuk melunasi pengobatan di rumah sakit.
"Tetapi yang kita berikan itu yang tidak menyebabkan ketergantungan. Kita meneliti dulu mana yang perlu mana yang tidak," ujar Sumarsono.
Sayangnya, Sumarsono tidak bisa mengingat besar dana operasional yang dia terima. Dia mengaku tidak terlalu mengurusi hal itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.