Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Fashion", Agus Tak Mau Jakarta Kalah dari New York, Paris, dan Milan

Kompas.com - 15/12/2016, 19:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, berkampanye tatap muka dengan Asosiasi Tenun dan Songket Nusantara di rumah penenun, Anna Mariana, di Jalan Kartika Utama, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Seusai kampanye yang disertai mini fashion show tersebut, Agus menyatakan bahwa jika terpilih, ia tak hanya akan memajukan fashion yang berasal dari budaya Betawi, tetapi fashion budaya dari seluruh Nusantara yang masuk di Jakarta.

Agus ingin tenun yang dipertunjukkan dalam kampanye tersebut bisa didukung hingga terkenal ke mancanegara. Dia yakin, asalkan didukung serius pemerintah, fashion Tanah Air bisa menembus pasar mancanegara.

Agus tak ingin Jakarta kalah dari kota-kota fashion dunia, seperti New York di Amerika Serikat, Paris di Perancis, atau Milan di Italia.

"Jakarta harus menjadi kota fashion juga, khususnya berbasis ke budaya dan khasanah lokal. Jangan sampai Jakarta kalah. Harus ingin juga layaknya New York, Paris, dan Milan yang menjadi magnet industri fashion dan kreatif lainnya," kata Agus, di lokasi acara, Kamis (15/12/2016).

(Baca: Agus Tonton "Fashion Show" Kain Tenun Saat Kampanye di Pondok Indah)

Bersama pasangannya Sylviana Murni, Agus ingin menjadikan Jakarta sebagai etalase kebudayaan. Jakarta, menurut dia, pantas untuk menjadi ikon budaya dan fashion.

"Sudah sangat pantas jika Jakarta benar-benar jadi ikon untuk mempertontonkan dan menyuguhkan ke masyarakat Indonesia dan juga dunia bahwa kita memiliki berbagai karya, khususnya tenun dan songket yang bernilai," ujar Agus.

Saat ditanya berapa lama targetnya merealisasikan Jakarta bisa jadi kota fashion berkelas dunia, Agus menyatakan realisasinya tergantung seberapa besar keinginan pemerintah.

"Targetnya Itu tergantung seberapa besar keinginan pemerintah. (Tapi) tentu saya memiliki komitmen yang tinggi (untuk merealisasikan)," ujar Agus.

Sebab, lanjut Agus, ada tantangan untuk merangkul semua elemen masyarakat yang peduli terhadap budaya.

"Tidak mungkin dilakukan pemerintah sendiri. Karena seperti ini harus melibatkan banyak elemen masyarakat," ucap Agus.

Kompas TV Agus Yudhoyono Sampaikan Pidato Politik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com