"Kalau disampaikan dengan nyanyian kan lebih kelihatan ini, kok agamanya 6, beda-beda, tetapi bisa nyanyi bareng, kerja bareng bisa. Makanya hidup bareng harus bisa juga," kata Sumarsono.
Videoklip segera tayang
Videoklip yang menampilkan Sumarsono itu segera dirilis. Sumarsono menjelaskan, videoklip itu akan tayang di televisi, videotron, ataupun saat pelaksanaan kegiatan Pemprov DKI Jakarta dan berbagai forum.
"Ya (videoklip) bisa tayang di acara TV, ya di acara musik, dan setiap forum bersama akan kami tayangkan pada pembukaan. Sambil mengisi waktu pas acara belum mulai, kan bisa tayangkan videoklip itu, setidak-tidaknya untuk mengingatkan mereka tentang ke-Indonesia-an," kata Sumarsono.
Pembuatan videoklip itu menggunakan anggaran Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta. Kepala Dinas Kominfomas DKI Jakarta, Dian Ekowati, menyebut anggaran pembuatan videoklip itu sebesar Rp 4 juta.
Videoklip itu ditargetkan rampung dari proses pengeditan dalam 1-2 hari ini. Videoklip itu, lanjut Sumarsono, berbentuk sosialisasi layanan masyarakat. Dia berharap, videoklip itu dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Rencananya, setelah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan lomba lagu Mars Revolusi Mental.
"Saya yakinlah (videoklip 'Indonesia Pusaka') akan berkontribusi mendinginkan suasana, tetapi minimal ini sekaligus menyosialisasikan ke masyarakat lagu-lagu nasional agar anak-anak kita enggak cuma mengenal lagu 'Cucak Rowo'," kata Sumarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.