Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kenaikan Anggaran Rp 1,53 Triliun pada APBD 2017, Ini Rinciannya...

Kompas.com - 21/12/2016, 21:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati menjelaskan adanya kenaikan anggaran pada Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2017 sebesar Rp 1,53 triliun. Dari anggaran sebesar Rp 68,7 triliun menjadi Rp 70,2 triliun.

"Disebabkan adanya kenaikan pajak sebesar Rp 530 miliar," kata Tuty, kepada Kompas.com, Rabu (21/12/2016).

Kenaikan pajak itu terdiri dari pajak penerangan jalan dari anggaran sebesar Rp 850 miliar menjadi Rp 900 miliar, atau naik sebesar Rp 50 miliar atau 5,88 persen.

Kemudian pajak parkir dari Rp 520 miliar menjadi Rp 600 miliar, naik Rp 80 miliar atau 15,38 persen. Kemudian pajak bumi dan bangunan (PBB) dari Rp 7,3 triliun menjadi Rp 7,7 triliun atau naik Rp 400 miliar atau 5,48 persen.

Kemudian kenaikan penerimaan pembiayaan sebesar Rp 1 triliun berasal dari kenaikan estimasi sisa lebih perhitungan anggaran dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 5,7 triliun.

(Baca: Yang Tak Diinginkan Ahok Jadi Nyata, APBD DKI 2017 Disahkan Plt Gubernur)

Kenaikan pajak dan Silpa tersebut dialokasikan untuk belanja langsung dan tidak langsung. Adapun kenaikan belanja langsung di Rancangan APBD 2017 untuk pembelian lahan senesar Rp 749,9 miliar. Terdiri dari, pembebasan lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan taman sebesar Rp 300 miliar, lahan rusun sebesar Rp 200 miliar, pembebasan lahan waduk atau situ atau embung sebesar Rp 100 miliar, lahan makam Rp 100 miliar, dan lahan sungai atau saluran sebesar Rp 49,9 miliar.

"Kemudian belanja alat-alat berat sebesar Rp 291 miliar. Terdiri dari alat berat kebersihan air Rp 125 miliar, alat berat kebersihan Rp 100 miliar, alat berat tata air Rp 64 miliar," kata Tuty.

Kemudian pembangunan reverse osmosis (RO) Kepulauan Seribu sebesar Rp 93,5 miliar. Pembelian truck compactor sebesar Rp 82,5 miliar, pembangunan jalan dan jalan tak sebidang serta pemeliharaan sebesar Rp 189 miliar, rehabilitasi 2 gelanggang remaja sebesar Rp 41,5 miliar, dan gerobak motor sebesar Rp 25 miliar.

"Penambahan belanja tidak langsung antara lain untuk hibah honor guru madrasah non PNS sebesar Rp 51 miliar," kata Tuty.

Penambahan anggaran belanja ini, kata dia, sebelumnya memang diusulkan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan disepakati DPRD DKI Jakarta.

"Sifatnya penambahan volume saja. Kegiatan-kegiatan yang memang sdh diusulkan oleh SKPD dan sudah ada di RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah)," kata Tuty.

Pada akhirnya, DPRD DKI Jakarta mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2017 dengan nilai Rp 70,19 triliun, tepatnya Rp 70.191.958.203.554,00.

Jumlah ini lebih kecil dibanding nilai RAPBD 2017 sebesar Rp 70,28 triliun. Setelah dilakukan pembahasan, terdapat penambahan yang berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp 105 miliar. Kemudian ada pula penambahan dari Retribusi Jasa Usaha sebesar Rp 27 miliar.

Sehingga, total RAPBD DKI 2017 yang semula disampaikan adalah sebesar Rp 70,28 triliun menjadi Rp 70,42 triliun. Kemudian terjadi pengurangan dari dana MRT sebesar Rp 230 miliar. Sehingga total akhir APBD DKI 2017 sebesar Rp 70,19 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com